Pencurian yang terjadi di Museum Louvre, Paris, baru-baru ini menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Kasus ini melibatkan hilangnya delapan perhiasan berharga dari Galeri Apollo, yang menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi di museum-museum ternama.
Sejarah mencatat bahwa pencurian di museum bukanlah hal yang baru. Banyak karya seni dan artefak berharga yang telah berhasil direbut oleh pencuri, menjadikan museum sebagai sasaran empuk bagi kejahatan seni.
Insiden ini tidak hanya terjadi di Museum Louvre, tetapi juga di berbagai belahan dunia. Mari kita telusuri beberapa kasus terkenal yang mengguncang dunia seni dan masyarakat.
Kasus Pencurian Terkenal di Museum Sejarah
Salah satu pencurian paling terkenal dalam sejarah seni adalah hilangnya lukisan ‘Mona Lisa’ pada tahun 1911. Karya masterpiece dari Leonardo Da Vinci ini diculik oleh mantan karyawan museum, Vincenzo Peruggia, yang menyembunyikannya di balik mantel saat keluar dari Louvre.
Pencurian ini menciptakan gelombang berita yang mendunia, mengangkat kembali popularitas lukisan tersebut. Selama dua tahun, ‘Mona Lisa’ menghilang sebelum akhirnya ditemukan di Florence ketika Peruggia mencoba menjualnya.
Pada tahun 1966, lukisan ‘Jacob de Gheyn III’ karya Rembrandt mencatat sejarah dengan pencurian terbesar. Lukisan ini mengalami pencurian sebanyak empat kali di Dulwich Picture Gallery, London.
Meskipun dilaporkan hilang, karya seni ini tetap dipajang di museum hingga kini. Karya lain yang tidak kalah terkenal, ‘Ghent Altarpiece’, berhasil direbut sebanyak tujuh kali, dimulai dengan pengambilannya oleh pasukan Napoleon pada tahun 1794.
Pencurian sejarah ini menunjukkan betapa menariknya karya seni bagi para penjahat, yang tidak segan-segan mengambil risiko demi mendapatkan harta berharga.
Insiden Pencurian di Museum Isabella Stewart Gardner
Pada tahun 1990, Museum Isabella Stewart Gardner di Boston menjadi saksi pencurian seni terbesar di Amerika Serikat. Sebanyak 13 karya terkemuka raib dalam waktu singkat saat dua pria berpura-pura sebagai petugas polisi untuk masuk ke dalam museum.
Setelah menaklukkan dua penjaga keamanan, pencuri ini menghabiskan satu jam untuk merampas karya seni berharga, termasuk lukisan-lukisan terkenal karya Rembrandt dan Vermeer. Nilai barang curian ini diperkirakan mencapai setengah miliar dolar AS.
Sampai saat ini, penyelidikan tentang insiden tersebut belum membuahkan hasil, dan bekas pencurian masih tergantung di museum. Satu karya, ‘Storm on the Sea of Galilee’ karya Rembrandt, terlihat hanya menggantung bingkai kosong.
Kejadian ini menunjukkan bahwa dunia seni masih sangat rentan terhadap kejahatan, dan para penjahat sering kali memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.
Dengan satu pencurian besar itu, Museum Isabella Stewart Gardner akan terus dikenang dalam sejarah seni sebagai tempat kejadian perampokan yang paling spektakuler.
Pencurian di Museum Van Gogh Amsterdam
Di tahun 1991 dan 2002, Museum Van Gogh Amsterdam menjadi sasaran pencurian yang dramatis. Pada tahun 2002, dua lukisan berharga dicuri menggunakan perlengkapan sederhana seperti tangga dan palu godam.
Sebelumnya, pada tahun 1991, total 20 lukisan lenyap dari museum tersebut. Karya yang hilang, termasuk ‘The Potato Eaters’, diperkirakan bernilai lebih dari 400 juta euro.
Menuju tahun 2016, lukisan-lukisan tersebut berhasil ditemukan dan dikembalikan setelah penyelidikan yang panjang. Menariknya, lukisan-lukisan tersebut ditemukan di tengah jaringan kejahatan mafia di Naples.
Pencurian ini hanya menggarisbawahi betapa rendahnya perlindungan terhadap benda-benda seni yang sangat berharga. Oleh karena itu, museum harus lebih berhati-hati dalam menjaga aset mereka.
Insiden di Museum Van Gogh ini menunjukkan bahwa meskipun upaya untuk mengamankan museum terus meningkat, pencuri masih memiliki cara untuk mengakali sistem keamanan yang ada.
Perampokan Perhiasan di Green Vault Dresden
Green Vault di Dresden menjadi tempat pencurian pada tahun 2019, di mana pencuri menghancurkan lemari besi dan berhasil mengambil perhiasan bersejarah bernilai ratusan juta euro. Dengan menggunakan teknik-serangan yang terencana, pencuri tersebut berhasil meloloskan diri dengan harta berharga dari abad ke-18.
Tindakan kriminal ini menunjukkan betapa beraninya para pencuri dalam mengejar barang berharga yang sulit dijual di pasar terbuka. Meskipun perhiasan tersebut sangat bernilai, hukum dan penegakan keamanan tetap berhasil menangkap pelakunya, dan sebagian dari harta tersebut berhasil dipulihkan.
Pemburuan terhadap pencuri ini menjadi perhatian luas dan banyak pihak terlibat dalam penyelidikan. Hal ini mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melindungi warisan budaya dan sejarah dari tindakan kriminil.
Contoh kasus ini menggambarkan bagaimana museum dan lembaga seni perlu terus beradaptasi dan berinovasi dalam menjaga koleksi mereka agar tetap aman dari ancaman pencurian.
Sehingga, sejarah seni dan budaya tidak hanya menjadi bahan observasi, tetapi juga perlu dilindungi agar bisa diwariskan ke generasi berikutnya tanpa cacat.











