Partai NasDem mengeluarkan pernyataan yang menyoroti keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai pemisahan pemilu nasional dan daerah. Menurut mereka, keputusan tersebut dianggap melampaui kewenangan yang seharusnya menjadi domain Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Dalam konteks ini, NasDem menekankan pentingnya dialog konstitusional yang melibatkan MPR, Presiden, dan lembaga negara lain untuk memastikan semua aspek kehidupan nasional berjalan sesuai dengan UUD 1945.
Ketua Pakar NasDem, Peter Frans Gontha, menyatakan bahwa keputusan MK Nomor 135 tahun 2024 tidak sah secara hukum. Hal tersebut disampaikan di tengah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem yang berlangsung pada Minggu (10/8).
Pentingnya Mematuhi Norma Konstitusi dalam Pengambilan Keputusan
NasDem berkomitmen untuk menegakkan norma-norma konstitusi dalam setiap keputusan yang diambil. Ini menjadi sangat penting agar hak-hak warga negara terlindungi serta untuk mencapai cita-cita demokrasi yang adil.
Dalam rekomendasi hasil Rakernas, partai ini juga mengusulkan beberapa langkah strategis, termasuk pengesahan dua rancangan undang-undang penting. RUU Masyarakat Hukum Adat (MHA) dan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) diharapkan dapat memberikan perlindungan hukum bagi kelompok yang terpinggirkan.
Dengan adanya payung hukum ini, diharapkan masyarakat yang selama ini kurang terperhatikan dapat mendapatkan perhatian yang lebih. Keduanya bisa menjadi instrumen untuk menciptakan transformasi sosial yang lebih baik.
Gagasan Penataan Sistem Pemilu yang Lebih Terbuka dan Adil
Wasekjen Partai NasDem, Dedy Ramanta, mengungkapkan bahwa dalam bidang politik, NasDem mengajukan gagasan pemilihan umum yang lebih terbuka dengan kuota proporsional. Hal ini bertujuan untuk memperkuat kelembagaan DPR dan memastikan partisipasi politik yang lebih luas.
Posisi politik partai akan tetap menjadi pendukung pemerintah, tetapi mereka berkomitmen untuk memberi suara kritis terhadap kebijakan yang mungkin belum optimal. Dengan cara ini, mereka berharap bisa memberikan alternatif solusi bagi masalah yang dihadapi masyarakat.
Dalam konteks ekonomi, NasDem memiliki visi kedaulatan ekonomi yang berlandaskan potensi lokal dan sumber daya manusia unggul. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menciptakan lapangan kerja.
Strategi untuk Mencapai Pemilu yang Sukses di Tahun 2029
NasDem mematok target ambisius untuk mendominasi Pemilu 2029. Rakernas ini merupakan langkah awal untuk menyiapkan strategi demi mencapai posisi tiga besar dalam pemilu mendatang.
Melalui dokumen rencana kerja yang dihasilkan, NasDem siap untuk berjuang demi kemajuan bangsa. Rencana ini menjadi panduan bagi setiap anggota dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka.
Dengan semangat restorasi, semua jajaran NasDem berkomitmen untuk mengawal hasil Rakernas ini. Ini menjadi agenda bersama untuk memastikan bahwa visi dan misi partai dapat terwujud di semua lini.
Pentingnya Dukungan Total kepada Pemerintah
Partai NasDem menegaskan dukungan totalitas mereka kepada pemerintah dalam setiap aspek kebijakan. Dedy menyatakan bahwa dengan dukungan ini, mereka berharap bisa menjadi sahabat bagi pemerintah dan berkontribusi positif dalam pembangunan nasional.
Meskipun bersikap kritis, NasDem tetap berkomitmen untuk memberi dukungan yang konstruktif kepada pemerintahan yang ada. Mereka berharap kebijakan yang diambil bisa berdampak positif bagi rakyat.
Partai ini menginginkan adanya keadilan dalam setiap proses pembangunan, sehingga masyarakat merasakan dampak positif dari kebijakan yang diterapkan. Ini adalah bagian dari cita-cita NasDem untuk memperkuat demokrasi dan membangun ekonomi yang berkeadilan.