Tuesday, August 19, 2025
    morindonews.co.id
    No Result
    View All Result
    • Login
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Morning News
    No Result
    View All Result
    Home Properti

    Ilmuwan Indonesia Tewas Dipenggal di Ancol Karena Memalukan Peneliti Jepang

    Setya Setiawan by Setya Setiawan
    August 19, 2025
    in Properti
    0
    Ilmuwan Indonesia Tewas Dipenggal di Ancol Karena Memalukan Peneliti Jepang
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Indonesia dikenal dengan banyak tokoh berpengaruh yang kontribusinya tak ternilai bagi sejarah bangsa. Salah satu yang paling menonjol dalam bidang sains adalah Profesor Achmad Mochtar, seorang ilmuwan medis yang pernah menggemparkan dunia akademis internasional. Keberaniannya dalam melakukan penelitian dan menghadapi tantangan besar membuatnya dikenang, meskipun nasibnya berakhir tragis.

    Mochtar lahir dan tumbuh dalam lingkungan yang mendorongnya untuk berpikir kritis dan inovatif. Meskipun hidupnya dikelilingi oleh tantangan, ia mampu menunjukkan dedikasi luar biasa terhadap ilmu pengetahuan, terutama dalam bidang kedokteran. Namun, kariernya yang cemerlang terpaksa terhenti akibat kekejaman penjajahan Jepang.

    READ ALSO

    Alasan Kenapa Dukun Dulu Tidak Bisa Santet Penjajah Belanda Agar Cepat Merdeka

    Soekarno Jadi Mandor Romusa dan Fakta Tewasnya Rakyat RI

    Peristiwa tragis ini bermula pada 7 Oktober 1944, ketika Mochtar dijemput oleh polisi militer Jepang dari rumahnya. Ia dituduh bertanggung jawab atas kematian ratusan romusha yang diduga akibat vaksin yang dipimpinnya. Tuduhan tersebut, meski tanpa bukti yang kuat, menjadi awal dari akhir hidupnya yang mengerikan.

    Tragedi Sejarah Hasil Penyelidikan dan Penangkapan

    Di penjara Kempetai, Mochtar mengalami interogasi dan penyiksaan yang brutal. Bersama ilmuwan lain yang juga ditahan, suara teriakan kesakitan mereka menggema ke luar bangunan. Keberanian dan ketahanan Mochtar diuji secara ekstrem, namun ia tetap teguh pada prinsipnya.

    Selama penahanannya, Mochtar tidak hanya disiksa secara fisik, tetapi juga mental. Ia berada dalam kondisi yang sangat menyedihkan, tanpa kepastian mengenai nasibnya. Di balik semua penderitaan itu, ia terus berjuang untuk kebenaran ilmiah yang ia percayai.

    Misi penuntasan dendam terhadap Mochtar terungkap ketika, pada 3 Juli 1945, ia dieksekusi dengan kejam. Pemenggalan kepala adalah hasil dari intrik politik dan kepentingan yang lebih besar yang mengesampingkan nyawa satu orang. Sementara itu, ilmuwan lain berhasil dibebaskan, meninggalkan Mochtar sendirian menghadapi maut.

    Penemuan dan Keterlibatan Dalam Penelitian Vaksin

    Setelah kematiannya, baru terungkap bahwa tuduhan terhadap Mochtar sangat tidak berdasar. Ia dan institusi yang dipimpinnya tidak terlibat dalam kematian para romusha. Penelitian yang dilakukan oleh Jepang pun ternyata dipenuhi dengan eksperimen sadis yang tidak etis.

    Berdasarkan kajian yang dilakukan setelahnya, terungkap bahwa Jepang hanya menjadikan Mochtar sebagai kambing hitam untuk menutupi kesalahan ilmuwan mereka sendiri. Kejadian ini tidak hanya mencerminkan sejarah kelam, tetapi juga menunjukkan perlunya etika dalam penelitian medis.

    Walaupun saat itu ilmu pengetahuan di Indonesia tengah berkembang, tindakan barbar yang diambil oleh penjajah menunjukkan betapa para ilmuwan harus menghadapi kondisi yang sangat tidak adil. Namun, warisan Mochtar tetap hidup, menjadi contoh ketekunan dan dedikasi dalam mengejar ilmu pengetahuan meski dalam situasi berat.

    Perbandingan dengan Noguchi Hideyo dan Riset yang Terlupakan

    Salah satu ilmuwan yang berseberangan dengan Mochtar adalah Noguchi Hideyo, yang karyanya dalam ilmu kedokteran membuatnya terkenal di Jepang. Noguchi dikenal melalui penemuan-penemuannya, namun ketika berhadapan dengan penelitian Mochtar, reputasinya mulai goyah. Mochtar berhasil membuktikan bahwa klaim Noguchi tentang penyebab demam kuning tidak tepat.

    Melalui disertasi doktoralnya, Mochtar menunjukkan bahwa penyebab sebenarnya adalah penyakit Weil. Dampak dari penemuan ini sangat besar, memberikan dampak negatif kepada Noguchi yang selama ini dipuja. Di sinilah terlihat bakat dan keberanian Mochtar dalam mengejar kebenaran ilmiah.

    Namun, Noguchi berusaha mempertahankan teorinya hingga akhir hidupnya dengan cara yang tragis. Ia melakukan eksperimen pada tubuhnya sendiri, tetapi berujung pada kematian yang mempertegas kesalahan penelitiannya. Kematian kedua ilmuwan tersebut meninggalkan jejak yang dalam dalam dunia medis, yaitu tentang pentingnya verifikasi dan kejujuran dalam penelitian.

    Warisan dan Kenangan Selamanya

    Hingga kini, Noguchi tetap dihormati di Jepang, bahkan wajahnya digunakan dalam mata uang. Sebaliknya, Achmad Mochtar meskipun telah tiada, namanya tidak mendapatkan tempat yang layak dalam sejarah. Ironisnya, seorang pahlawan ilmu pengetahuan seperti Mochtar justru kurang dipandang penghormatan yang seharusnya.

    Warisan Mochtar bukan hanya tentang penemuan ilmiah tetapi juga pelajaran berharga tentang integritas dan kebangkitan semangat ilmuwan bangsa. Kita bisa belajar dari perjalanan hidupnya, bahwa ketekunan dalam menghadapi tantangan adalah kunci untuk mencapai tujuan.

    Penting bagi generasi masa kini untuk mengenang dan mengangkat nama-nama besar seperti Achmad Mochtar agar perjuangan serta dedikasinya tidak hilang ditelan sejarah. Kita harus terus memperjuangkan nilai-nilai yang diusungnya, terutama dalam dunia ilmu pengetahuan yang lebih bersih dan etis.

    Tags: AncolDipenggalIlmuwanIndonesiaJepangKarenaMemalukanPenelitiTewas

    Related Posts

    Alasan Kenapa Dukun Dulu Tidak Bisa Santet Penjajah Belanda Agar Cepat Merdeka
    Properti

    Alasan Kenapa Dukun Dulu Tidak Bisa Santet Penjajah Belanda Agar Cepat Merdeka

    August 18, 2025
    Soekarno Jadi Mandor Romusa dan Fakta Tewasnya Rakyat RI
    Properti

    Soekarno Jadi Mandor Romusa dan Fakta Tewasnya Rakyat RI

    August 17, 2025
    Jarang Diketahui RI Merdeka pada Tanggal Ini Bukan 17 Agustus
    Properti

    Jarang Diketahui RI Merdeka pada Tanggal Ini Bukan 17 Agustus

    August 17, 2025
    Kronologi Nasib Aceh Hingga Helsinki Dari Penemuan Harta Karun
    Properti

    Kronologi Nasib Aceh Hingga Helsinki Dari Penemuan Harta Karun

    August 16, 2025
    Berawal dari Penjahit Rumahan Sebagai Contoh Kegigihan UMKM Muda
    Properti

    Berawal dari Penjahit Rumahan Sebagai Contoh Kegigihan UMKM Muda

    August 16, 2025
    Anak SMP di Kediri Terima Bantuan Rp1,2 M dari Presiden dan Kisahnya
    Properti

    Anak SMP di Kediri Terima Bantuan Rp1,2 M dari Presiden dan Kisahnya

    August 15, 2025
    Next Post
    KKP Tangkap Kapal Asing Pemburu Ikan Besar di Laut Papua

    KKP Tangkap Kapal Asing Pemburu Ikan Besar di Laut Papua

    Berita Terkini

    Film Merah Putih One for All Raih Rating 1,0 di IMDb

    Film Merah Putih One for All Raih Rating 1,0 di IMDb

    August 19, 2025
    KPK Panggil Mantan Kepala Humas dan Deputi Direktur BI dalam Kasus CSR

    KPK Panggil Mantan Kepala Humas dan Deputi Direktur BI dalam Kasus CSR

    August 8, 2025
    Marquez Mirip Pemain FIFA dengan Skor 99

    Marquez Mirip Pemain FIFA dengan Skor 99

    July 31, 2025
    Vietnam Motor Show 2025 Dibatalkan

    Vietnam Motor Show 2025 Dibatalkan

    August 17, 2025

    Berita Terkini

    • Benarkah Sering Minum Obat Berbahaya bagi Tubuh menurut Pendapat Ahli
    • Trik Agar Alpukat Tetap Segar dan Tidak Kecokelatan Hanya Dalam 5 Detik
    • Kampanye OJK untuk Mengatasi Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal
    • Bojan Bela Uilliam Setelah Persib Kalah
    • KKP Tangkap Kapal Asing Pemburu Ikan Besar di Laut Papua

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    morindonews.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470)
    +62812 6888 0169
    [email protected]

    Follow us

    Categories

    Recent Posts

    • Benarkah Sering Minum Obat Berbahaya bagi Tubuh menurut Pendapat Ahli
    • Trik Agar Alpukat Tetap Segar dan Tidak Kecokelatan Hanya Dalam 5 Detik
    • Kampanye OJK untuk Mengatasi Scam dan Aktivitas Keuangan Ilegal
    • Bojan Bela Uilliam Setelah Persib Kalah

      Copyright © 2025 morindonews.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang morindonews.co.id.

      No Result
      View All Result

        Copyright © 2025 morindonews.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang morindonews.co.id.

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In