Lebih dari satu kilogram cacing hidup berhasil dikeluarkan dari tubuh seorang balita bernama Raya yang berusia empat tahun sebelum dia meninggal dunia. Hal ini menggambarkan betapa seriusnya infeksi askariasis, kondisi yang disebabkan oleh infestasi cacing gelang yang dapat mengancam jiwa anak-anak.
Diagnosa yang diterima Raya menunjukkan bahwa infeksi tersebut telah merambat dan memenuhi hampir seluruh tubuhnya. Cacing gelang, atau yang dikenal sebagai Ascaris lumbricoides, termasuk dalam kelompok cacing yang diperoleh dari lingkungan yang tercemar.
Infeksi ini biasanya diakibatkan oleh penelanan telur cacing yang dapat ditemukan pada sayuran dan buah-buahan yang tidak dicuci bersih. Selain itu, partikel telur juga dapat menempel pada tangan yang kotor, terutama setelah bermain di tanah.
Tentang Askariasis dan Penyebarannya
Askariasis adalah salah satu infeksi parasit yang memengaruhi sistem pencernaan. Telur cacing akan menetas di usus kecil dan larva cacing akan bermigrasi ke paru-paru, sebelum akhirnya kembali ke usus untuk berkembang menjadi cacing dewasa.
Cacing betina dewasa dapat menghasilkan sekitar 200 ribu butir telur sehari. Jika tidak ditangani, populasi cacing dalam tubuh bisa mencapai jumlah yang sangat tinggi, menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Proses infeksi ini bisa terjadi ketika individu tanpa sadar menelan telur cacing melalui makanan yang tidak bersih. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan pangan dan lingkungan sekitar.
Gejala-gejala Infeksi Cacing Gelang yang Perlu Diketahui
Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi askariasis karena gejala yang ditimbulkan kadang-kadang tidak segera terlihat. Dalam kasus infeksi ringan, penderita sering kali tidak merasakan keluhan yang berarti, sehingga pengobatan sering kali terabaikan.
Namun, seiring berkembangnya jumlah cacing, gejala bisa menjadi lebih jelas. Cacing yang berada di paru-paru dapat memicu batuk kering, sesak napas, dan bahkan batuk berdarah.
Ketika cacing berada di usus, penderita mungkin mengalami beberapa keluhan, termasuk perut tidak nyaman, mual, muntah, dan penurunan berat badan. Dalam kondisi yang lebih parah, infeksi ini dapat menyumbat usus dan menyebabkan malnutrisi.
Siapa yang Lebih Rentan Terhadap Infeksi Cacing Gelang?
Anak-anak sering kali menjadi kelompok yang paling rentan terhadap infeksi ini. Menurut sebuah studi, kebiasaan mereka yang sering bermain tanah dan minimnya kesadaran untuk menjaga kebersihan tangan berkontribusi besar terhadap risiko tertular telur cacing.
Selain itu, perilaku anak-anak yang suka memasukkan tangan ke mulut tanpa mencuci terlebih dahulu semakin meningkatkan risiko tersebut. Oleh karena itu, pendidikan tentang kebersihan pribadi sangat penting untuk mengurangi angka infeksi.
Walaupun askariasis dapat diobati dengan obat antiparasit, pencegahan tetap menjadi langkah yang lebih baik daripada pengobatan. Tindakan pencegahan mencakup menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Langkah-Langkah Pencegahan yang Efektif untuk Menghindari Infeksi Cacing
Beberapa cara yang bisa diterapkan untuk mencegah infeksi cacing gelang antara lain adalah dengan rutin mengonsumsi obat cacing setiap enam bulan, terutama bagi anak-anak. Ini adalah langkah yang efektif untuk membasmi kemungkinan adanya cacing dalam tubuh.
Selanjutnya, penting untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bermain, dan setelah menggunakan toilet. Tindakan sederhana ini dapat signifikan mengurangi penularan telur cacing.
Tidak kalah penting, pastikan semua sayuran dan buah yang akan dikonsumsi dicuci bersih atau dikupas terlebih dahulu. Kebersihan makanan menjadi kunci untuk mencegah masuknya parasit ke dalam tubuh.