LPS Financial Festival 2025 di Medan telah berhasil menarik perhatian banyak pengunjung. Acara ini tidak hanya berfungsi sebagai platform edukasi keuangan, tetapi juga memberikan peluang besar bagi pelaku usaha lokal, khususnya di sektor makanan dan minuman.
Kehadiran lebih dari ribuan peserta pada hari pertama disambut dengan antusiasme tinggi. Dalam acara yang berlangsung di Regale International Convention Center, berbagai tenant makanan merasakan dampak positif dari keramaian ini.
Trans Food and Beverage Group adalah salah satu tenant yang paling diuntungkan. Daniel Sahat Parulian, Head of Marketing kelompok tersebut, mengungkapkan bahwa mereka mampu menjual sebanyak 6.000 paket makanan dan minuman hanya dalam waktu satu hari.
Salah satu produk yang paling laris adalah dari Wendy’s, yang menyumbang penjualan mencapai 2.500 paket di hari pertama. Ini menunjukkan bahwa festival ini berhasil menarik perhatian banyak konsumen.
Dampak Positif bagi Pelaku Usaha Makanan dan Minuman
Penyelenggaraan festival ini memang memberikan keuntungan signifikan bagi para pelaku usaha. Daniel juga menekankan pentingnya pengaturan dan pengamanan yang baik, yang mempengaruhi pengalaman pengunjung.
Keberadaan pengelolaan yang teratur dan efisien di lokasi acara membuat pengunjung merasa nyaman. Menurut Daniel, semua pencapaian ini pun berkontribusi pada peningkatan penjualan yang luar biasa bagi mereka.
Wendy’s, The Coffee Bean & Tea Leaf, dan Baskin Robbins adalah beberapa nama yang berhasil menjual ribuan paket produk mereka. Ini menunjukkan bahwa banyak orang yang datang ke festival tidak hanya untuk menikmati acara, tetapi juga untuk berbelanja.
Dengan perkiraan penjualan hari kedua yang kemungkinan dapat mencapai 6.000 paket lagi, festival ini nampaknya akan semakin sukses. Daniel menyebutkan bahwa vibe festival ini sungguh luar biasa.
“Ini adalah acara keuangan yang memberi dampak positif, sekaligus menguntungkan bagi usaha catering,” tutupnya dengan antusias.
Pendidikan Keuangan dalam Acara LPS Financial Festival
Salah satu tujuan utama dari LPS Financial Festival adalah untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan masyarakat. Pada hari kedua, festival ini semakin kaya dengan edukasi, mengundang para pembicara yang berpengalaman di bidang finansial.
Di antara pembicara yang hadir, terdapat aktris Raline Shah yang dikenal luas di industri hiburan. Raline akan membagikan wawasan dengan tema “Beauty in Budgeting,” yang diharapkan dapat membantu peserta memahami pengelolaan keuangan secara lebih baik.
Sesi ini tidak hanya menarik perhatian karena pesonanya, tetapi juga karena isi materi yang disampaikan. Raline, yang berasal dari Medan, memberikan nuansa lokal yang kuat ke dalam acara ini.
Selain itu, sesi lain yang sangat menarik adalah dari Bank Sumut x Ghandy November. Dengan tema “Lifestyle Ngegas, Nabung Harus Cerdas,” mereka menawarkan pendekatan praktis dalam keseharian mengelola keuangan.
Dengan sesi edukatif ini, diharapkan para peserta dapat termotivasi untuk lebih cerdas dalam berinvestasi dan mengelola uang mereka, yang sejalan dengan visi festival ini.
Partisipasi UMKM di LPS Financial Festival 2025
Tidak hanya perusahaan besar, festival ini juga memberi ruang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menunjukkan produk mereka. Sebanyak sepuluh UMKM hadir dan berpartisipasi, menambahkan warna dalam acara ini.
Kehadiran UMKM dalam festival ini sangat penting untuk mendemonstrasikan keragaman produk lokal. Serangkaian makanan tradisional dan modern dipamerkan, dan mereka mendapat sambutan hangat dari pengunjung.
UMKM diharapkan dapat belajar dari pengalaman ini untuk berkembang dan menemukan jaringan yang lebih luas. Hal ini tak hanya menguntungkan mereka secara finansial, tetapi juga memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan pelaku usaha lain.
Dengan diselenggarakannya festival ini, semoga bisa menciptakan lebih banyak platform untuk UMKM di masa depan. Pentingnya promosi bagi produk lokal semakin jelas di tengah tingginya minat masyarakat terhadap produk buatan dalam negeri.
Tren ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin menghargai produk lokal, yang memberikan harapan bagi keberlangsungan UMKM di Indonesia.