Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang dihadapi perempuan di Indonesia. Tingginya angka kejadian serta rendahnya tingkat kesadaran untuk melakukan deteksi dini menjadi tantangan yang harus diatasi secara bersama-sama.
Direktur Utama PT Siloam International Hospitals Tbk, David Utama, menegaskan pentingnya upaya meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat. Ia menyatakan bahwa setiap pemeriksaan menunjukkan angka deteksi hampir 1% untuk kanker payudara, dan kebanyakan kasus baru terdiagnosis saat sudah pada stadium lanjut.
Pengalaman pribadi David semakin memperkuat misi Siloam dalam memerangi kanker payudara. Ia mengingat dengan jelas kehilangan ibunya pada tahun 2010, dan situasi ini menunjukkan betapa pentingnya edukasi tentang kesehatan.
“Ketika saya berada di bidang kesehatan, saya masih kurang memahami makna deteksi dini. Keberadaan informasi seharusnya dapat menjangkau hingga ke masyarakat luas,” ungkap David dengan penuh rasa empati.
Sejak tahun 2023, Siloam meluncurkan program Selangkah (Semangat Lawan Kanker) yang difokuskan pada edukasi dan skrining kanker payudara. Program ini telah berhasil memberikan pemeriksaan gratis kepada lebih dari 40 ribu perempuan dengan menggunakan metode mammografi dan USG.
Dengan target jangka menengah untuk menjangkau 50 ribu perempuan di seluruh Indonesia, David menyadari bahwa tantangan tidak hanya berkaitan dengan biaya tetapi juga kesadaran masyarakat. Banyak yang mengalami ketakutan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan karena merasa lebih baik tidak mengetahui kondisi mereka.
“Ketika seseorang telah berada pada stadium lanjut, proses pengobatannya menjadi jauh lebih berat. Edukasi adalah kunci untuk membangun keberanian di kalangan perempuan,” jelasnya.
Untuk melaksanakan kegiatan skrining, diperlukan tim medis lengkap termasuk dokter, radiolog, dan berbagai alat kesehatan yang dibiayai dengan cukup mahal. David menambahkan bahwa meyakinkan komunitas untuk berpartisipasi dalam skrining bisa membutuhkan waktu yang lama.
“Tindakan ini bukan sekadar gratis, tetapi juga memerlukan banyak dukungan dari berbagai pihak,” tegasnya.
Menggandeng Seniman untuk Dukungan Kesehatan
Untuk memperluas akses dan meningkatkan kesadaran, Siloam mengorganisir pameran dan lelang lukisan berjudul “Langkah Merdeka.” Acara ini berlangsung dari tanggal 26 hingga 28 Agustus 2025 di Global Auction, Jakarta.
Dalam pameran tersebut, sebanyak 41 lukisan dari 26 pelukis dipamerkan dan dilelang. Setiap karya melambangkan salah satu dari 41 rumah sakit Siloam yang ada di seluruh Indonesia, dan semua hasil lelang akan dialokasikan untuk mendanai skrining kanker payudara.
“Kami ingin menyebarkan semangat memerdekakan perempuan dari kanker payudara. Kami menargetkan hasil lelang dapat mencapai Rp300 juta, dan semua keuntungan akan digunakan untuk program skrining,” ujar David.
Amelia, salah satu pelukis yang terlibat, mengekspresikan refleksinya melalui karya seni yang menggambarkan sosok perempuan Indonesia dengan bekas luka vasektomi. Ia merasa terinspirasi setelah berinteraksi dengan penyintas kanker payudara.
“Saya merasa terhormat bisa berkontribusi dalam acara ini. Lukisan ini lebih dari sekadar karya seni; ini adalah simbol harapan untuk para penyintas,” jelasnya dengan penuh semangat.
Data Mengenai Kanker Payudara di Indonesia
Sementara itu, data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) menunjukkan bahwa kasus kanker payudara di Indonesia melebihi 65 ribu setiap tahunnya. Ini menjadikannya sebagai jenis kanker dengan insiden tertinggi di negara ini.
Tingkat kematian akibat kanker payudara pun cukup memprihatinkan, karena banyak pasien yang baru terdiagnosis ketika penyakit sudah memasuki stadium lanjut. Hal ini menyoroti perlunya tindakan cepat dalam deteksi dini dan edukasi kesehatan.
Dalam konteks peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, David berharap pesan “Langkah Merdeka” dapat menginspirasi lebih banyak orang. Ia ingin agar semangat perjuangan melawan kanker payudara terus digelorakan.
“Kemerdekaan sejati adalah ketika perempuan bisa bebas dari ancaman kanker payudara. Ini adalah perjuangan panjang, namun setiap langkah kecil dapat membuat perbedaan yang signifikan,” pungkasnya.
Pentingnya Kesadaran dan Edukasi di Masyarakat
Kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker payudara masih menjadi isu yang perlu ditangani. Banyak perempuan merasa ragu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan, yang sering kali disebabkan oleh stigma atau ketakutan akan hasil diagnosis.
Oleh karena itu, edukasi yang berkelanjutan dan penyuluhan tentang kanker payudara harus menjadi prioritas. Masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
Sebagai bagian dari program Siloam, kegiatan ini tidak hanya terbatas pada skrining tetapi juga memberikan informasi yang relevan dan berguna bagi perempuan di Indonesia. Ini adalah langkah awal yang penting untuk membangun kepercayaan diri dan keberanian untuk melakukan pemeriksaan.
Edukasi tidak hanya bertujuan untuk memberikan informasi, tetapi juga untuk menghapus stigma yang sering kali menghalangi perempuan dalam mencari pertolongan. Setiap individu berhak mendapatkan akses informasi yang jelas dan akurat mengenai kesehatan mereka.
Peran komunitas dalam menyebarluaskan informasi dan mendukung satu sama lain juga sangat penting. Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan memberdayakan perempuan dalam menghadapi risiko kanker payudara.