Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah inisiatif menarik muncul dari kolaborasi antara lembaga keuangan dan perajin lokal. Bank Central Asia (BCA) telah berperan aktif dalam mendukung pengrajin di Desa Taro, Bali, untuk memperluas jangkauan pasar mereka dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Dalam kemitraan strategis ini, BCA bekerja sama dengan salah satu brand perhiasan lokal, Tulola, dalam menciptakan produk yang mencerminkan kekayaan seni dan budaya Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya memberi peluang bagi perajin, tetapi juga membantu melestarikan warisan budaya yang kaya.
Baru-baru ini, di sebuah hotel di Denpasar, Bali, BCA dan Tulola mengadakan pameran bertajuk ‘Identitas’, yang menjadi panggung bagi kreativitas para perajin lokal. Acara ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi produktif antara dua entitas dengan visi yang sama.
Peran BCA Dalam Meningkatkan Ekonomi Lokal
BCA memiliki komitmen untuk mengembangkan ekonomi daerah melalui pemberdayaan perajin lokal. Dengan mendukung Desa Taro yang merupakan salah satu desa tertua di Bali, BCA berupaya menciptakan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Menurut EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, desa ini dikenal kaya akan perajin perak yang memiliki potensi besar. Oleh karena itu, BCA ingin menyambungkan mereka dengan pasar, khususnya di wilayah Jakarta Selatan yang memiliki daya beli tinggi.
Kemitraan ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dengan memberikan akses yang lebih baik kepada perajin. Hal ini termasuk dalam membuat mereka lebih kompetitif di pasar yang lebih luas.
Kearifan Lokal dalam Desain Perhiasan
Happy Salma, pendiri Tulola, juga menekankan pentingnya menggali potensi desain lokal. Ia percaya bahwa perhiasan yang mengadopsi elemen tradisional memberikan kebanggaan tersendiri bagi pemakainya. Melalui kolaborasi ini, nilai-nilai kearifan lokal dapat dipertahankan dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Motif-motif yang diusung, seperti subeng dan tali air, bukan hanya sekadar hiasan. Sebaliknya, mereka mengandung makna mendalam dan bisa diasosiasikan dengan berbagai upacara adat. Ini menunjukkan bagaimana seni dapat berfungsi sebagai penghubung antara sejarah dan modernitas.
Hasil kolaborasi ini memperlihatkan momen penting di mana seni tradisional menemukan tempatnya dalam dunia modern. Perhiasan yang dihasilkan tidak hanya berfungsi sebagai aksesori, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya.
Dampak Positif Terhadap Perajin dan Komunitas
Seorang perajin dari Desa Taro, Bli Daging, mengutarakan betapa berharganya kolaborasi ini baginya. Dulu, ia hanya mampu menghasilkan kerajinan sederhana, tetapi sekarang ia merasa lebih diberdayakan. Dengan peningkatan kesempatan, ia dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi desanya.
Daging merasa bahwa dengan adanya pameran dan kolaborasi ini, nilai-nilai seni lokal dapat dilestarikan. Ini menjadi langkah penting dalam menjaga kebudayaan dan tradisi yang mungkin akan hilang jika tidak mendapat perhatian lebih.
Peningkatan penerimaan yang signifikan, yang dilaporkan mencapai 30-40 persen setelah kolaborasi ini, juga menunjukkan betapa besar potensi ekonomi yang dapat digali dari sektor kerajinan lokal. Ini menjadi motivasi tambahan bagi perajin untuk terus berinovasi dan berkreasi.
Inovasi dan Seni dalam Pameran Perhiasan
Pameran ‘Identitas’ bukan hanya sekadar ajang untuk memamerkan perhiasan, tetapi juga berfungsi sebagai platform untuk mempromosikan seni dan budaya lokal. Dalam acara ini, terdapat beragam karya seni instalasi yang menggabungkan elemen film, fashion, dan kerajinan tangan.
Dengan menyenangkan, pameran ini memadukan koleksi perhiasan dengan pemutaran film pendek seperti “Kegelisahan Shinta” karya seorang sutradara ternama. Ini menunjukkan bahwa seni dapat bersinergi satu sama lain dan menciptakan pengalaman yang mendalam bagi pengunjung.
Ada pula kebaya-kebaya yang dirancang oleh desainer lokal yang dipadukan dengan perhiasan dari Tulola. Ini memberikan ilustrasi betapa kaya dan beragamnya karya seni yang ada di Indonesia sekaligus memperlihatkan betapa besar potensi kolaborasi antara berbagai disiplin seni.