Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyampaikan sebuah fakta mengejutkan bahwa sekitar 10% produk kesehatan yang beredar di Indonesia tidak memiliki izin resmi. Dalam wawancara yang diadakan di Jakarta, Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan bahwa situasi ini sangat memprihatinkan dan berisiko bagi kesehatan masyarakat, terutama generasi muda.
Ikrar merujuk pada data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menunjukkan bahwa satu dari sepuluh produk kesehatan di negara berkembang adalah produk palsu atau berkualitas rendah. Hal ini memperlihatkan tantangan besar yang dihadapi oleh BPOM dalam menjaga keamanan dan kualitas produk di pasar.
Di era digital saat ini, di mana akses terhadap informasi sangat mudah, fenomena produk ilegal semakin meningkat. Menurut BPOM, upaya pencegahan yang dilakukan harus dilakukan secara berkelanjutan agar masyarakat tidak menjadi korban penggunaan produk yang tidak terjamin kualitasnya.
Peningkatan Kasus Produk Kesehatan Ilegal di Tanah Air
Tahun lalu, BPOM bersama Kementerian Komunikasi dan Digital telah menggulung 309 tautan produk kesehatan yang terbukti ilegal di platform e-commerce. Ini menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam memerangi peredaran produk berbahaya di dunia maya.
Saat ditanya tentang dampak dari jumlah tautan tersebut, Ikrar mengungkapkan bahwa satu tautan bisa diakses oleh ratusan orang. Hal ini menciptakan risiko yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat, mengingat banyak masyarakat yang masih awam terhadap bahaya produk ilegal.
Dalam laporan tahunan, BPOM mencatat adanya pergerakan yang signifikan dalam jumlah temuan terkait produk kesehatan yang tidak berizin. Pada tahun 2022, ada 262 kasus, dan angka tersebut meningkat menjadi 263 pada tahun 2023, hingga mencapai 282 kasus pada tahun 2024.
Dampak Formula Ilegal terhadap Kesehatan Masyarakat
Produk kesehatan yang tidak terdaftar sering kali memiliki komposisi yang tidak jelas dan berpotensi berbahaya. Penggunaan produk-produk tersebut dapat menyebabkan efek samping yang serius dan dampak jangka panjang bagi kesehatan. Ikrar juga menambahkan bahwa banyak dari produk ini menyasar generasi muda, seperti Gen Z dan Gen Alpha, yang belum sepenuhnya memahami risiko ini.
Lebih lanjut, penggunaan produk ilegal dapat memperburuk kondisi kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Pengetahuan yang minim tentang solusi pengobatan yang baik membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit.
Penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman tentang produk yang mereka gunakan. Dengan meningkatnya pengetahuan, diharapkan masyarakat dapat lebih pintar dalam memilih produk yang aman dan berkualitas.
Upaya BPOM dalam Mengedukasi Masyarakat Mengenai Produk Kesehatan
BPOM tidak hanya menindak produk ilegal, tetapi juga berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat mengenai risiko penggunaan produk yang tidak terdaftar. Edukasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat menjadi lebih peka dan berhati-hati dalam memilih produk kesehatan.
Kegiatan seminar, workshop, dan kampanye penyuluhan menjadi beberapa metode yang digunakan BPOM untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan metode ini, diharapkan pengetahuan masyarakat tentang produk kesehatan dapat meningkat secara signifikan.
Selain itu, BPOM juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, untuk mempromosikan pengetahuan tentang kesehatan dan produk yang aman digunakan. Ini adalah langkah penting untuk memberdayakan masyarakat agar lebih bijaksana dalam memilih produk kesehatan.