Paspor Jepang mengalami penurunan peringkat yang signifikan dalam Henley Passport Index terbaru yang dirilis pada September 2025. Kini paspor Jepang berada di peringkat ketiga setelah Singapura dan Korea Selatan, dengan pemegangnya dapat melakukan perjalanan ke 189 negara tanpa perlu visa.
Penurunan ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama bagi mereka yang melihat Jepang sebelumnya berbagi peringkat kedua terkuat di dunia bersama Korea Selatan. Data ini diambil dari indeks yang disusun oleh firma penasihat kewarganegaraan dan residensi global, yang berbasis di London, Inggris.
Peringkat sebelumnya menunjukkan bahwa Jepang adalah salah satu negara dengan paspor terkuat di dunia, berbagi posisi teratas dengan beberapa negara Eropa dan Asia. Namun, fakta ini mengalami perubahan, dan kini Jepang harus berusaha untuk mendongkrak kembali posisinya.
Analisis Perubahan Peringkat Paspor Jepang dan Dampaknya
Perkembangan ini membawa dampak luas bagi citra Jepang dalam konteks perjalanan dan mobilitas global. Peringkat yang lebih rendah dapat mempengaruhi persepsi pemegang paspor Jepang saat ingin bepergian ke berbagai negara, meskipun masih memiliki akses yang relatif baik dibandingkan negara lain.
Dalam beberapa tahun terakhir, Jepang telah berjuang untuk memperbaiki tingkat kepemilikan paspor di kalangan warganya. Meskipun paspor yang berlaku hingga Desember 2024 tercatat mencapai 21,6 juta, jumlah ini hanya mencakup sekitar 17,5% dari total populasi.
Tradisi masyarakat Jepang yang lebih memilih untuk tinggal di dalam negeri membuat tingkat kepemilikan paspor relatif rendah dibandingkan negara lain. Angka ini terlihat tidak jauh berbeda dari tahun 2010-an yang berkisar antara 22% hingga 24%.
Pandemi Covid-19 turut mengakibatkan penurunan lebih lanjut dalam permohonan paspor baru. Sejak saat itu, pemerintah Jepang menyadari perlunya inisiatif yang dapat mendorong generasi muda untuk menjelajahi dunia.
Inisiatif Pemerintah untuk Meningkatkan Kepemilikan Paspor
Para ahli dan pengamat mendorong pemerintah Jepang untuk memperkenalkan program yang akan memotivasi lebih banyak anak muda untuk mendapatkan paspor. Salah satu saran yang diajukan adalah memberikan paspor gratis bagi mereka yang untuk pertama kalinya berencana untuk berwisata ke luar negeri.
Program semacam ini diharapkan dapat memberi lebih banyak peluang bagi generasi muda untuk mendapatkan pengalaman internasional yang berharga. Selain itu, pengetahuan tentang dunia luar sangat penting dalam era globalisasi yang kian pesat ini.
Dengan meningkatkan kepemilikan paspor, diharapkan Jepang bisa menjembatani kesenjangan antara masyarakat lokal dan kebudayaan internasional. Ini juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke negara lain.
Selain itu, kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan manfaat dari perjalanan internasional juga sangat dibutuhkan. Melalui pendidikan yang tepat, generasi muda diharapkan lebih terbuka untuk berkelana dan menjelajahi dunia.
Peran Henley Passport Index dan Implikasinya bagi Negara Lain
Henley Passport Index berfungsi sebagai indikator penting dalam menilai kebebasan perjalanan global. Indeks ini menggunakan data dari Asosiasi Transportasi Udara Internasional untuk menghitung berapa banyak negara yang dapat diakses tanpa visa dari masing-masing pemegang paspor.
Dengan peringkat yang terus diperbarui sepanjang tahun, indeks ini memberikan gambaran akurat tentang kebijakan visa yang mempengaruhi mobilitas global. Hal ini menjadikan Henley Passport Index sebagai referensi utama dalam menentukan kekuatan dan kelemahan paspor suatu negara.
Negara lain juga akan belajar dari penurunan peringkat paspor Jepang. Masing-masing negara dapat memanfaatkan data yang ada untuk mengidentifikasi bidang mana yang perlu diperbaiki dalam meningkatkan prosedur visa dan kebijakan perjalanan.
Selain itu, perubahan dalam ranking paspor juga memberikan sinyal kepada pemerintah Jepang untuk segera merespons perkembangan ini dan memperbaiki kebijakan yang ada. Kompetisi global di bidang kebebasan bepergian semakin ketat, sehingga respons yang tepat sangat penting.
Tantangan yang Dihadapi Jepang dalam Meningkatkan Peringkat Paspor
Tantangan terbesar yang dihadapi Jepang saat ini adalah mengubah mindset masyarakat terhadap perjalanan internasional. Pada umumnya, orang Jepang lebih memilih untuk liburan domestik, yang menjadi salah satu faktor rendahnya permohonan paspor.
Pandemi Covid-19 juga menciptakan ketidakpastian dalam industri perjalanan global. Masyarakat menjadi lebih berhati-hati dan memikirkan kembali keputusan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.
Untuk bisa meningkatkan peringkat paspor, Jepang harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung perjalanan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengembangkan kebijakan yang ramah wisatawan agar warga lebih tertarik untuk berkelana.
The world is shifting rapidly, and this includes the travel industry. Japan must adapt to these changes if it wishes to regain its status among the negara-negara dengan paspor terkuat.