BPJS Kesehatan merupakan sebuah program jaminan kesehatan masyarakat yang cukup fundamental di Indonesia. Meskipun banyak masyarakat yang telah menjadi peserta program ini, masih ada yang belum sepenuhnya menyadari berbagai fasilitas yang ditawarkan, termasuk alat kesehatan yang dapat diakses secara gratis.
Penting untuk memahami bahwa tidak semua alat kesehatan bisa dijamin oleh BPJS Kesehatan. Namun, bagi peserta yang memenuhi syarat medis, ada sejumlah alat bantu yang bisa diperoleh tanpa biaya, yang tentunya sangat meringankan beban kesehatan mereka.
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2023, berikut adalah beberapa alat bantu kesehatan yang dijamin oleh BPJS. Mengenal lebih jauh tentang hal ini bisa memberikan wawasan berharga bagi para peserta untuk memanfaatkan semua fasilitas yang ada.
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Salah satu alat bantu kesehatan yang dicover adalah kruk. Kruk berfungsi sebagai penyangga tubuh dan sangat diperlukan bagi individu yang mengalami kesulitan bergerak. BPJS Kesehatan sendiri menanggung biaya kruk hingga maksimal Rp385 ribu dan dapat diperoleh 5 tahun sekali atas indikasi medis.
Alat bantu dengar juga menjadi salah satu fasilitas yang bisa dimanfaatkan. Peserta yang memiliki indikasi medis dapat memperoleh alat bantu dengar yang ditanggung hingga maksimal Rp1,1 juta. Pengambilan alat ini juga bisa dilakukan setiap 5 tahun setelah mendapatkan resep dari dokter spesialis THT.
Berikutnya adalah protesa gigi atau gigi palsu yang dapat membantu mereka yang kehilangan gigi. Protesa ini ditanggung BPJS Kesehatan dengan biaya maksimal Rp1,1 juta. Namun, hal ini hanya berlaku untuk gigi yang sama dan dapat diperoleh setiap dua tahun sekali setelah konsultasi medis.
Manfaat Protesa Alat Gerak dan Korset Tulang Belakang
Selain itu, BPJS Kesehatan juga memberikan dukungan dalam bentuk protesa alat gerak, baik tangan maupun kaki palsu. Biaya yang ditanggung untuk alat ini adalah hingga Rp2.750.000, dan bisa didapat setiap 5 tahun dengan rekomendasi dari dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi.
Korset tulang belakang menjadi alat bantu lainnya yang direkomendasikan untuk mendukung kesehatan tulang belakang. Biaya untuk korset ini maksimal Rp385 ribu, dan peserta dapat mengajukan klaim setiap dua tahun sekali berdasarkan indikasi medis dari dokter.
Para pasien yang membutuhkan collar neck atau penyangga leher juga tidak ketinggalan. Biaya untuk collar neck ini ditanggung hingga maksimal Rp165 ribu, dan pemberian alat ini juga dilakukan setiap dua tahun atas indikasi medis.
Pentingnya Kacamata untuk Peserta BPJS Kesehatan
Bagi peserta dengan gangguan penglihatan, BPJS Kesehatan juga tutup biaya untuk kacamata berdasarkan rekomendasi dari dokter spesialis mata. Kacamata tersebut dapat diberikan maksimal satu kali dalam dua tahun dengan beberapa kriteria tertentu.
Besaran plafon biaya untuk kacamata bervariasi tergantung pada kelas perawatan yang diterima peserta. Misalnya, peserta dengan hak rawat kelas 3 memperoleh plafon sebesar Rp165 ribu, sedangkan kelas 2 dapat menerima hingga Rp220 ribu.
Peserta yang termasuk dalam hak rawat kelas 1 akan mendapatkan jaminan maksimal Rp330 ribu. Dengan adanya perhatian seperti ini, diharapkan peserta BPJS Kesehatan semakin proaktif dalam memperhatikan kesehatan mereka.
Menyadari Hak dan Fasilitas yang Tersedia Melalui BPJS Kesehatan
Dengan begitu banyak alat bantu kesehatan yang bisa diperoleh, sangat penting bagi peserta untuk menyadari hak dan fasilitas yang mereka miliki. Memanfaatkan fasilitas ini tidak hanya akan meringankan beban biaya, tetapi juga mendukung proses penyembuhan dan rehabilitasi.
Penting bagi peserta untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai alat bantu yang mereka perlukan. Hal ini tidak hanya memastikan bahwa mereka mendapatkan alat yang sesuai tetapi juga mematuhi prosedur yang berlaku untuk klaim biaya melalui BPJS Kesehatan.
Program BPJS Kesehatan terus berupaya memberikan jaminan kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat. Dengan memanfaatkan alat-alat bantu yang tersedia, peserta dapat lebih mudah mengatasi masalah kesehatan mereka dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.











