Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melaporkan bahwa jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali atau yang dikenal sebagai zero-dose masih tergolong tinggi. Data terakhir menunjukkan sekitar 836.789 anak di Indonesia belum mendapatkan imunisasi, meskipun ada penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 973.378 kasus.
Namun, angka tersebut masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 372.965 kasus. Situasi ini menjadi perhatian serius karena imunisasi rutin sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit menular dan untuk menghindari terjadinya wabah.
“Saat ini kita menempati peringkat keenam di dunia untuk jumlah anak yang belum mendapatkan imunisasi,” ungkap Direktur Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, dalam pernyataannya di Jakarta Selatan baru-baru ini.
Situasi Imunisasi di Indonesia Tahun Ini
Selama tahun 2025 hingga pekan ke-36, Indonesia mencatat ratusan kejadian luar biasa (KLB) terkait penyakit yang seharusnya dapat dicegah melalui imunisasi. Data menunjukkan adanya 66 KLB campak di 52 kabupaten/kota, 198 KLB pertusis di 133 kabupaten/kota, dan 57 KLB difteri di 50 kabupaten/kota.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kelengkapan imunisasi harus segera dikejar. Jika seorang anak sudah terlanjur terinfeksi penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, proses penyembuhannya akan menjadi jauh lebih sulit, termasuk risiko penularan lebih luas.
“Jika anak terinfeksi, mereka bisa menularkan kepada anak-anak lain di sekitarnya. Jika anak-anak yang tidak diimunisasi berada di satu tempat, kekebalan kelompok tidak akan terbentuk, sehingga daerah tersebut potensi terkena wabah lebih tinggi,” jelas Prima.
Penyebab Tingginya Angka Zero-Dose di Indonesia
Salah satu penyebab utama tingginya angka anak yang masuk dalam kategori zero-dose adalah keraguan masyarakat mengenai imunisasi. Meskipun upaya edukasi terus dilakukan, masih ada orang tua yang merasa ragu atau terlalu mempercayai informasi yang salah tentang vaksin.
Sebuah survei yang dilakukan oleh UNICEF dan Nielsen pada 2023 menunjukkan bahwa sekitar 12 persen orang tua khawatir akan efek samping imunisasi. Selain itu, faktor-faktor lain seperti takut anak harus disuntik lebih dari sekali, jadwal imunisasi yang tidak sesuai, hingga kesulitan dalam akses juga menjadi penghalang.
“Kita perlu menangani keraguan ini dengan serius. Di satu sisi, ada banyak informasi mengenai pentingnya imunisasi, tetapi di sisi lain, masih banyak suara yang skeptis mengenai manfaat imunisasi,” ungkap Prima.
Statistik Provinsi dengan Anak Zero-Dose Tertinggi
Menurut data dari Kementerian Kesehatan, terdapat lima provinsi di Indonesia yang mencatat jumlah anak zero-dose tertinggi pada tahun ini. Provinsi pertama adalah Jawa Tengah dengan 158.941 kasus, diikuti oleh Jawa Timur dengan 79.973 kasus.
Selanjutnya, Sumatera Utara tercatat memiliki 66.886 anak, diikuti Jawa Barat yang memiliki 55.936 kasus, dan terakhir Lampung dengan 41.169 anak. Angka-angka ini mencerminkan tantangan besar dalam upaya imunisasi di berbagai daerah.
Penting bagi semua pihak untuk berkolaborasi dalam meningkatkan akses dan pemahaman masyarakat mengenai imunisasi. Tanpa upaya yang komprehensif, angka zero-dose kemungkinan akan terus bertahan, mengancam kesehatan anak-anak di seluruh Indonesia.
Peran Edukasi dalam Meningkatkan Angka Imunisasi
Untuk mengatasi masalah zero-dose, penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat imunisasi. Program-program edukasi diharapkan dapat mengubah pandangan negatif terhadap vaksin dan meningkatkan kepercayaan orang tua.
Berbagai strategi perlu dilakukan, seperti melakukan kampanye yang melibatkan tokoh masyarakat dan kesehatan untuk menjangkau keluarga-keluarga di daerah terpencil. Melalui pendekatan yang holistik, diharapkan keraguan masyarakat bisa diatasi dan minat untuk memberi imunisasi kepada anak-anak semakin meningkat.
Langkah-langkah preventif seperti ini bukan hanya akan mengurangi angka zero-dose, tetapi juga akan menciptakan komunitas yang lebih sehat dan terlindungi dari penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan imunisasi.











