Donor darah adalah salah satu tindakan mulia yang memiliki dampak signifikan bagi banyak orang. Tindakan ini tidak hanya menyelamatkan nyawa yang membutuhkan transfusi, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor.
Namun, tidak semua individu dapat melakukan donor darah secara sembarangan. Terdapat berbagai faktor kesehatan dan kondisi yang menentukan apakah seseorang layak untuk mendonorkan darahnya dengan aman.
Mengetahui syarat dan larangan seputar donor darah sangat penting agar proses ini berlangsung dengan aman baik bagi pendonor maupun penerima. Dalam artikel ini, kita akan mengupas kelompok orang-orang yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah.
Berbagai Syarat dan Kriteria untuk Donor Darah
Sebelum melakukan donor darah, pendonor harus memenuhi beberapa syarat kesehatan yang telah ditetapkan. Syarat ini bertujuan untuk memastikan bahwa darah yang didonasikan aman untuk diterima oleh orang lain.
Beberapa kriteria utama mencakup kondisi jasmani dan rohani pendonor, usia yang sesuai, serta berat badan yang mencukupi. Para pendonor juga harus memiliki tekanan darah yang normal dan kadar hemoglobin yang cukup.
Ketentuan ini diatur sedemikian rupa untuk meminimalisir risiko bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua syarat tersebut dipenuhi sebelum melakukan donor darah.
Orang yang Tidak Boleh Melakukan Donor Darah
Terdapat sejumlah kelompok orang yang disarankan untuk tidak melakukan donor darah demi menjaga keselamatan. Orang-orang ini seringkali memiliki kondisi fisik atau kesehatan yang mempengaruhi kelayakan mereka sebagai pendonor.
Selanjutnya, kita akan membahas kondisi-kondisi kesehatan tertentu yang menghalangi seseorang untuk mendonorkan darahnya dengan aman. Memahami larangan ini penting agar tidak terjadi komplikasi di kemudian hari.
Berikut adalah kelompok orang yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah, berdasarkan berbagai sumber terkait kesehatan.
Kondisi Medis yang Menghalangi Donor Darah
Salah satu kelompok yang tidak boleh mendonor adalah mereka yang sedang menderita flu, demam, atau pilek. Meskipun tidak mempengaruhi kualitas darah, penyebaran virus harus dihindari dengan menunggu setidaknya tujuh hari setelah gejala hilang.
Orang yang mengalami kekurangan zat besi juga tidak diperkenankan untuk mendonorkan darah. Kadar hemoglobin yang rendah dapat menghambat kemampuan darah dalam mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Kondisi lain yang patut diperhatikan adalah mereka yang sedang mengonsumsi obat tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan penundaan dalam proses donor, seperti obat pengencer darah.
Larangan bagi Pendonor Berdasarkan Kesehatan Pribadi
Orang yang baru menerima vaksinasi, terutama vaksin Covid-19, juga harus menunda donor darah. Sebaiknya, mereka menunggu beberapa hari hingga tidak ada reaksi samping akibat vaksin.
Selanjutnya, penderita penyakit darah seperti hemofilia sangat disarankan untuk tidak melakukan donor. Hal ini bertujuan untuk melindungi kesehatan mereka sendiri serta penerima darah.
Begitu pula, ibu hamil dan menyusui memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi dan dianjurkan untuk tidak mendonorkan darah selama masa tersebut. Setelah melahirkan, mereka perlu menunggu minimal enam minggu sebelum boleh mendonor kembali.











