Industri fesyen di Indonesia kini menghadirkan banyak wajah baru, salah satunya adalah Blizer, yang berhasil mendapatkan tempat di pasar. Brand sepatu perempuan ini lahir dari semangat seorang pemuda yang memiliki visi dan keberanian untuk bermimpi besar dalam dunia yang sangat kompetitif.
Dalam rangkaian Kisah UMKM, kita mendapat inspirasi dari perjalanan Aditya Permana Hidayat, pendiri Blizer, yang memulai bisnisnya di usia 24 tahun. Satu tahun setelah berdiri, Blizer bergabung dengan platform digital untuk memperluas jangkauan, di mana mereka mengalami pertumbuhan yang signifikan berkat inovasi dan sistem pendukung yang efisien.
Aditya mengambil langkah berani dalam menghadapi tantangan yang muncul, dari modal yang terbatas hingga skeptisisme dari lingkungan sekitarnya. Keberaniannya untuk terus berusaha dan mencoba berbagai cara membuatnya tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang pesat dalam industri yang penuh persaingan ini.
Transformasi Bisnis Blizer: Dari Ide Sederhana Menjadi Inovasi Berkualitas
Walaupun latar belakang Aditya tidak berasal dari keluarga kaya, ia meyakini bahwa ada potensi besar yang bisa dimanfaatkan. Sejak 2021, setelah menikah, ia mulai belajar dari istrinya yang sudah memiliki pengalaman dalam usaha sepatu rumahan. Sepanjang perjalanan, mereka menghadapi banyak rintangan, namun itu tak memupuskan semangatnya.
Pasangan ini awalnya terpaksa menanggalkan brand sepatu yang pernah dicoba istrinya karena kesibukan, sebelum memutuskan untuk membangkitkannya kembali dengan nama Blizer. Dengan visi yang jelas, mereka fokus pada produk sandal mules wanita yang sedang populer saat itu, meski hasilnya tidak langsung memuaskan.
Setelah lima bulan berjuang, penjualan tetap stagnan, dan keinginan untuk menyerah sempat menghampiri. Namun, dengan riset pasar yang lebih dalam dan pemahaman mengenai tren yang ada, Aditya berhasil mengidentifikasi peluang dalam pasar sepatu heels wanita.
Inovasi ZER NISA: Menggugah Minat Pasar dengan Desain Feminin
Dengan semangat baru, Aditya merancang sepatu heels dengan desain yang tidak hanya menarik tetapi juga nyaman dipakai. Produk ini diberi nama ZER NISA dan diluncurkan dengan hak tinggi 5 cm, yang dengan cepat menjadi favorit banyak wanita di Indonesia. Kualitas menjadi prioritas utama, di mana setiap sepatu yang diproduksi tidak hanya elegan tetapi juga fungsional.
Setelah diluncurkan pada November 2024, produk ini langsung mendapat respons yang luar biasa, yang mendorong penjualan Blizer meroket di awal tahun 2025. Permintaan yang tinggi membuat Aditya dan timnya harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi semua pesanan yang masuk.
Keberhasilan ini juga berdampak positif bagi lingkungan sekitar, karena Aditya memutuskan untuk memperluas usaha dengan menambah jumlah bengkel produksi yang ada. Dengan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, Blizer tidak hanya tumbuh sebagai bisnis tetapi juga berkontribusi terhadap pengangguran di komunitas sekitar.
Shopee: Mitra Strategis dalam Perkembangan Blizer
Bergabung dengan platform digital pada Juli 2024 merupakan sebuah langkah strategis yang sangat memengaruhi perkembangan Blizer. Keterlibatan dengan Shopee memberikan mereka akses ke pasar yang lebih luas dan potensi penjualan yang melonjak. Dengan kemudahan dalam penggunaan platform, mereka mampu memperkenalkan berbagai produk kepada pelanggan baru.
Shopee bukan saja menjadi saluran penjualan, tetapi sekaligus media promosi yang efektif. Melalui berbagai fitur interaktif seperti Shopee Live dan kampanye promosi, Aditya dapat memvisualisasikan produknya dengan cara yang lebih menarik dan dinamis, sehingga meningkatkan daya tarik di mata konsumen.
Dalam tiga bulan terakhir, tingkat pesanan yang diterima oleh Blizer meningkat hingga 90 persen. Untuk memaksimalkan potensi ini, Aditya berencana membuat ruang live yang memungkinkan interaksi langsung dengan pelanggan untuk menjalin hubungan yang lebih dekat.
Pelajaran Berharga dan Motivasi bagi Calon Pengusaha Muda
Di balik pencapaiannya, Aditya berfokus pada kesederhanaan dan belajar dari setiap pengalaman. Ia tidak menganggap diri sebagai pengusaha sukses, melainkan sebagai satu dari banyak pemuda yang sedang berjuang keras mencapai impian. Kisahnya menjadi inspirasi bagi generasi muda yang memiliki ambisi untuk berwirausaha di usia muda.
Bagi Aditya, pencapaian terbaik datang dari keberanian untuk memulai, meski tidak semuanya sempurna. Kualitas produk menjadi prioritas utama, bersamaan dengan pembelajaran yang datang dari setiap proses yang dilalui dalam membangun bisnis.
Dia juga membagikan beberapa tips penting untuk generasi muda yang ingin mengikuti jejaknya. Menurutnya, penting untuk memulai dari hal kecil, namun dilakukan dengan serius dan penuh komitmen. Konsistensi dan fokus pada kualitas produk adalah kunci untuk membangun kepercayaan dari konsumen.