Setelah mengalami sejumlah insiden terkait cedera staf, salah satu maskapai utama di Selandia Baru mengumumkan larangan untuk membawa hewan peliharaan berukuran besar dalam penerbangan domestik. Langkah ini diambil untuk melindungi keselamatan semua pihak yang terlibat dalam proses boarding dan penanganan barang.
Maskapai tersebut menjelaskan bahwa cedera yang dialami oleh staf terjadi akibat kesulitan dalam mengangkut kandang hewan peliharaan yang berat ke dalam pesawat. Dengan peraturan baru ini, diharapkan akan ada pengurangan risiko kecelakaan di area boarding dan penyimpanan barang yang sempit.
Tindakan ini mencerminkan kepedulian maskapai terhadap keselamatan dan kesejahteraan, baik untuk staf maupun hewan peliharaan yang bepergian. Perubahan regulasi ini akan berlaku mulai minggu depan, dan diharapkan dapat diterima dengan baik oleh para penumpang.
Penerapan Kebijakan Baru yang Kontroversial
Kebijakan larangan ini bertujuan untuk mengatur batasan ukuran dan berat hewan peliharaan dan kandangnya. Khususnya, hewan peliharaan dan kandang dengan berat total lebih dari 60 kilogram tidak lagi diperbolehkan ikut dalam penerbangan domestik. Langkah ini tentunya tidak terlepas dari berbagai tanggapan dari penumpang.
Beberapa penumpang mungkin merasa kecewa dengan keputusan ini, karena mereka mungkin telah merencanakan untuk bepergian bersama hewan peliharaan mereka. Namun, maskapai berharap tindakan ini dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan semua penumpang.
Dalam beberapa tahun terakhir, lebih dari 50 staf dikabarkan mengalami cedera terkait tugas mereka dalam memuat barang. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebijakan baru ini untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Keamanan Staf dan Prosedur Penerbangan
Menurut Kepala Petugas Keselamatan, keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan beberapa faktor. “Ada banyak gerakan dan posisi yang terlibat ketika memuat barang-barang ke dalam pesawat, dan hewan peliharaan yang besar seringkali merasa tidak nyaman saat dibatasi dalam ruang yang sempit,” ujarnya.
Dengan biaya keselamatan yang tinggi, prinsip kesehatan dan keselamatan kerja menjadi prioritas utama. Penumpang tetap diperbolehkan membawa hewan peliharaan kecil, yang lebih mudah ditangani dalam proses boarding.
Untuk hewan peliharaan berukuran lebih besar, maskapai telah menggandeng perusahaan transportasi hewan peliharaan. Ini memungkinkan penumpang untuk tetap bepergian bersama hewan peliharaan mereka, asalkan mereka memenuhi persyaratan tambahan yang ditetapkan.
Alternatif bagi Penumpang yang Ingin Bepergian dengan Hewan Peliharaan
Meskipun ada batasan yang lebih ketat, penumpang yang masih ingin membawa hewan peliharaan besar tidak sepenuhnya terbelenggu. Komunikasi dengan perusahaan transportasi hewan peliharaan sudah dibuka, sehingga penumpang bisa mencari solusi terbaik.
Untuk menggunakan jasa ini, penumpang diminta untuk mengatur semuanya sebelumnya agar tidak terjadi kendala saat hari keberangkatan. Hal ini menunjukkan bahwa maskapai tetap berusaha memberi opsi bagi penumpang yang ingin bepergian bersama hewan kesayangan mereka.
Proses komunikasi antara penumpang dan perusahaan transportasi hewan peliharaan diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan efisien. Tim yang bertanggung jawab akan memberikan panduan dan informasi yang diperlukan untuk memastikan semuanya berjalan baik.











