Film berjudul “Abadi Nan Jaya” telah meraih perhatian luas sejak peluncurannya pada 23 Oktober. Meskipun banyak penonton dan kritikus menyambut baik tayangannya, penilaian mereka cenderung terbagi dengan tajam.
Dalam platform agregator film, hasilnya menunjukkan bahwa “Abadi Nan Jaya” mendapatkan skor 70 persen dari sepuluh ulasan kritikus. Namun, ulasan dari penggemar film justru sangat beragam, menciptakan kesan bahwa film ini memiliki daya tarik yang bervariasi.
Kritik dan Ulasan yang Mengemuka dari Penonton dan Kritikus
Singkatnya, film ini menyajikan tema yang menarik, namun tidak sedikit pihak yang merasa ada yang kurang. Penilaian kritikus yang belum bisa meraih status Certified Fresh menjadi sorotan utama dalam diskusi seputar “Abadi Nan Jaya”.
Warga dunia film mungkin sudah mendengar bahwa status ini diraih jika sebuah film atau serial mencapai skor 75 persen dari lima Top Critics. Sayangnya, film ini masih jauh dari pencapaian tersebut saat ini.
Ketegangan pun semakin berlangsung ketika skor penonton, dikenal sebagai Popcornmeter, menunjukkan angka yang mengecewakan, hanya sekitar 28 persen dari lebih seratus ulasan. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian sangat beragam.
Poin-Poin Utama yang Disoroti dalam Ulasan
Salah satu kritik yang paling sering muncul adalah terkait dengan pengembangan karakter. Beberapa kritikus merasa cerita utama film ini terpaksa mengorbankan keautentikan karakter demi unsur-unsur berat dan berdarah. Misalnya, JK Sooja dari Common Sense Media menilai aspek teknis film ini baik, tetapi karakter-karakternya terasa datar.
John Serba dari Decider juga mengemukakan pendapat serupa, menggarisbawahi bahwa banyak elemen bagus dalam eksekusi film ini, namun perilaku karakter sering kali tampak tidak realistis dan membingungkan.
Bagaimanapun, ada juga pandangan positif dari Claire Lewis dari Polygon yang mengapresiasi narasi “Abadi Nan Jaya”. Ia menilai film ini berhasil memberikan ruang untuk memahami karakter lebih dalam dan menyoroti dinamika keluarga yang kompleks.
Persepsi Penonton yang Beragam
Pada gilirannya, suara penonton juga mencerminkan skeptisisme yang sama. Banyak yang menyatakan kekecewaannya terhadap penampilan karakter dalam film. Sebuah ulasan menyatakan bahwa film ini lebih membuat mereka tertawa daripada merasa takut, yang menjadi harapan utama dalam film bergenre horor.
Ulasan lain menyoroti bahwa karakter-karakter dalam film tampak dangkal dan acap kali membuat keputusan yang sangat buruk. Ini menciptakan frustrasi, terutama ketika elemen-elemen horor tak mampu meninggalkan kesan mendalam.
Meskipun kritik tersebut ada, elemen visual dan efek khusus dari film ini dinilai memuaskan. Banyak yang setuju bahwa meskipun alur cerita memiliki kendala, aspek teknis film seperti efek gore patut mendapat perhatian.
Premis Cerita dan Latar yang Menarik
Wabah zombi yang tak terduga menjadi elemen yang memperumit dinamika dalam keluarga itu. Perjuangan mereka untuk bertahan hidup sekaligus mempertahankan hubungan yang harmonis terlihat menjadi tema utama yang berulang dalam film ini.
Film ini juga dibintangi oleh sejumlah nama besar di industri perfilman Indonesia, seperti Mikha Tambayong dan Donny Damara, yang membawa bobot tersendiri. Dengan akting dari bintang-bintang ini, film berharap dapat menarik lebih banyak penonton dan menciptakan dampak yang signifikan.











