Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, Ma’ruf Amin, kembali dilantik sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk periode 2025-2030. Penunjukan ini menunjukkan kepercayaan yang didapat Ma’ruf Amin setelah sebelumnya memegang posisi yang sama dalam periode 2020-2025.
Keputusan terkait kepengurusan MUI tersebut diambil dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, pada tanggal 20 hingga 22 November 2025. Dalam kesempatan itu, berbagai keputusan penting diambil untuk memajukan umat.
Sekretaris Jenderal MUI yang baru, Buya Amirsyah Tambunan, dan Ketua Umum, KH Anwar Iskandar, pun mendapatkan kepercayaan untuk memimpin organisasi ini, melanjutkan program yang telah dirintis. Pengangkatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat peran MUI dalam berbagai aspek kehidupan umat.
Relevansi MUI dalam Sosial dan Keagamaan di Indonesia
MUI memiliki peranan sentral dalam memberikan arahan serta petunjuk kepada umat Islam di Indonesia. Sebagai lembaga yang berwenang, MUI bertugas untuk menjaga akidah dan syariat agama, serta memberikan nasihat dalam berbagai isu sosial. Keberadaan MUI tidak hanya penting bagi umat, tetapi juga bagi pemerintah dalam menciptakan keharmonisan dan kerukunan antarumat beragama.
Melalui fatwa-fatwa yang dihasilkan, MUI membantu masyarakat dalam memahami dan menghadapi persoalan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, MUI berperan sebagai jembatan komunikasi antara umat dengan pemerintah, serta berbagai elemen masyarakat lainnya.
Salah satu tantangan besar yang harus dihadapi MUI adalah menyikapi perkembangan zaman yang semakin kompleks. Oleh karena itu, MUI perlu terus melakukan adaptasi guna memenuhi tuntutan masyarakat yang dinamis, termasuk dalam bidang teknologi, ekonomi, dan politik.
Struktur Pengurus yang Solid dan Berpengalaman
Susunan pengurus MUI periode 2025-2030 diisi oleh para tokoh yang memiliki pengalaman dan kapabilitas di bidang masing-masing. Di bawah pimpinan Ma’ruf Amin, kepengurusan ini diharapkan dapat bekerja secara efektif dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Keberagaman latar belakang pengurus memberikan nilai tambahan dalam pengambilan keputusan.
Dalam kepengurusan kali ini, MUI juga melibatkan banyak tokoh ulama serta cendekiawan yang aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan. Ini semakin memperkuat posisi MUI sebagai lembaga yang mampu memberikan kontribusi positif dalam setiap keputusan yang diambil.
Dengan dipimpin oleh K.H. Anwar Iskandar sebagai Ketua Umum dan Buya Amirsyah Tambunan sebagai Sekretaris Jenderal, MUI berupaya untuk memperluas jangkauan layanan kepada umat. Ini termasuk pengembangan program-program yang bermanfaat dan relevan bagi masyarakat luas.
Program Kerja MUI untuk Memajukan Umat Islam
Dalam periode mendatang, MUI merencanakan sejumlah program kerja yang bertujuan untuk memberdayakan umat dalam berbagai aspek. Salah satunya adalah peningkatan literasi keagamaan, terutama di kalangan generasi muda yang menjadi harapan bangsa. Upaya ini penting untuk membentuk karakter dan pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam.
Selain itu, MUI juga akan fokus pada pengembangan ekonomi syariah sebagai salah satu solusi bagi permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Program-program yang diusulkan mencakup pelatihan bagi pengusaha kecil, serta penyuluhan mengenai manfaat ekonomi syariah yang berkeadilan.
Aspek kesehatan dan pendidikan juga tidak luput dari perhatian MUI. Dalam kerjasama dengan berbagai pihak, MUI akan berusaha mengadakan seminar, workshop, serta kampanye kesehatan yang bisa menjangkau kalangan luas. Hal ini dimaksudkan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan jasmani dan rohani.











