Cacingan adalah masalah kesehatan yang masih sering ditemukan pada anak-anak, terutama yang berada dalam kelompok usia sekolah. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena dampaknya terhadap kesehatan fisik dan perkembangan anak bisa sangat signifikan.
Menurut data yang ada, hampir 80 persen kasus cacingan terjadi pada anak berusia antara 5 hingga 10 tahun. Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Infeksi Penyakit Tropik menyatakan bahwa aktivitas anak-anak yang sering bermain di tanah menjadi salah satu penyebab utama meningkatnya infeksi ini.
Di kelompok usia pra-sekolah, sekitar 2 hingga 5 tahun, anak-anak mulai mengeksplorasi lingkungan sekitar mereka. Ketidakpahaman mereka tentang kebersihan dan perilaku hidup sehat berpotensi meningkatkan risiko terkena infeksi cacing.
Rincian dan Penjelasan Mengenai Cacingan pada Anak
Cacing gelang, atau Ascaris lumbricoides, merupakan jenis cacing yang paling umum menginfeksi anak-anak. Cacing ini dapat bertahan hidup dalam tubuh manusia hingga dua tahun dan sangat menyukai iklim yang hangat serta lembap.
Cacing gelang betina mampu memproduksi hingga 200 ribu telur setiap hari. Jika tidak ditangani dengan baik, infeksi ini dapat memicu penumpukan cacing dalam jumlah besar di dalam tubuh anak, yang dapat berakibat fatal jika dibiarkan.
Salah satu ciri khas dari infeksi cacing ini adalah ketika anak yang terinfeksi buang air besar sembarangan, mengakibatkan penyebaran telur cacing yang lebih luas. Bahkan, satu anak dapat membawa beban cacing hingga 1-2 kilogram, sehingga menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Dampak Negatif Kesehatan akibat Cacingan yang Tidak Diobati
Pengalaman dokter dalam menangani anak-anak dengan cacingan berat sangat mencolok. Dalam sebuah contoh kasus, seorang anak yang datang dengan keluhan konstipasi ternyata mengandung hingga 3 kilogram cacing yang berhasil diangkat melalui prosedur operasi.
Setelah menjalani perawatan, anak tersebut menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pasien yang dulu mengalami nyeri perut dan kesulitan untuk beraktivitas kini bisa kembali sehat dan aktif.
Namun, infeksi cacing tidak selalu tampak jelas. Sebelum berubah menjadi dewasa, larva cacing dapat menyebabkan gejala ringan yang sering disalahartikan, seperti batuk atau gangguan pernapasan lainnya.
Gejala dan Tanda Cacingan yang Perlu Diketahui
Gejala yang muncul akibat infeksi cacing dapat bervariasi. Gejala ringan seperti mual dan nafsu makan yang berkurang bisa jadi tanda awal dari masalah ini. Pengaruh infeksi yang berkepanjangan bahkan dapat menyebabkan stunting pada anak, yang jelas sangat merugikan.
Ketika cacing tumbuh dewasa dan berada di dalam sistem pencernaan, gejala yang lebih parah mulai muncul. Salah satunya adalah kesulitan dalam buang air besar, yang bisa diakibatkan oleh sumbatan akibat massa cacing dalam usus.
Selain itu, anak yang menderita infeksi cacing sering mengalami nyeri perut yang berulang dan sulit mendapatkan berat badan ideal. Ini merupakan masalah serius yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
Cacing yang mengendap di dalam tubuh tidak jarang berpindah ke organ lain. Hal ini bisa terjadi pada usus buntu, saluran empedu, atau bahkan bisa keluar melalui anus, hidung, atau mulut anak.