Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan langkah signifikan dalam pengembangan taman kota dengan menggabungkan tiga taman di Jakarta Selatan. Penggabungan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan ruang terbuka hijau tetapi juga menciptakan ekosistem perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Proyek ini akan dimulai dengan peletakan batu pertama pada 8 Agustus 2025 mendatang. Taman yang akan digabung adalah Taman Leuser, Taman Langsat, dan Taman Ayodya yang berada di Kebayoran Baru.
Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, M. Fajar Sauri, proses ini akan menjadi titik awal yang penting dalam revitalisasi ruang publik. Ketiga taman tersebut dirancang untuk saling terhubung melalui jembatan dan terowongan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki.
Jembatan penghubung atau link bridge akan dibangun antara Taman Ayodya dan Taman Langsat, memudahkan pengunjung untuk berpindah dari satu taman ke taman lainnya. Juga disediakan jogging track yang akan menyambut pengunjung dengan suasana hijau yang menyejukkan.
Terowongan bawah tanah yang juga akan dibangun berfungsi menghubungkan jalur dari Taman Leuser dengan dua taman lainnya. Dengan desain yang ramah lingkungan, proyek ini diharapkan membantu memperbaiki aliran air dan mengurangi genangan di sekitar area tersebut.
Rencana Desain dan Fasilitas Taman yang Terintegrasi
Pada tahap desain, ketiga taman ini akan memiliki berbagai fasilitas yang mendukung aktivitas masyarakat. Rencana tersebut mencakup pembangunan jogging track yang layak dan toilet publik yang memadai bagi para pengunjung.
Dari total luas area seluas 6,5 hektar, taman-taman ini akan menawarkan lebih banyak ruang untuk kegiatan luar ruangan. Fasilitas yang lengkap diharapkan akan menarik lebih banyak orang untuk menghabiskan waktu di taman.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, telah menegaskan bahwa proyek integrasi ini juga akan memberikan kontribusi dalam menyediakan ruang terbuka hijau, yang semakin dibutuhkan oleh warga Jakarta. Dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, keberadaan taman yang memadai menjadi suatu keharusan.
Pramono juga optimis bahwa taman ini akan beroperasi 24 jam, membuatnya menjadi alternatif yang menarik untuk ruang publik. Rencana ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong aktivitas masyarakat di luar ruangan.
Setelah penggabungan, diharapkan ketiga taman ini akan menjadi salah satu ruang publik yang menjadi kebanggaan Jakarta. Masyarakat pun dapat menikmati keindahan alam yang mulai sulit ditemukan di kota metropolitan.
Dukungan Pemerintah dalam Membangun Ruang Publik Berkualitas
Pembangunan ruang terbuka hijau bukan hanya tentang estetika, tetapi juga kesehatan dan kesejahteraan penduduk. Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup warga melalui proyek-proyek seperti ini.
Integrasi tiga taman secara strategis juga diharapkan mampu memperkuat konektivitas kawasan, khususnya di Blok M yang dikenal sebagai pusat aktivitas. Dengan infrastruktur yang memadai, Blok M sudah banyak diperhatikan dalam pengembangan ruang publik yang lebih baik.
Proyek ini merupakan langkah maju dalam menciptakan kota yang lebih hijau dan rapi, juga mengurangi jejak karbon di Jakarta. Pramono menekankan bahwa ruang publik harus bisa diakses oleh semua orang dan menjadi tempat berkumpul bagi berbagai lapisan masyarakat.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat memicu perkembangan ekonomi lokal di sekitar kawasan Blok M. Dengan adanya lebih banyak pengunjung, peluang bisnis dan layanan akan meningkat, memberikan keuntungan bagi pedagang kecil dan usaha lokal.
Rencana untuk meresmikan taman ini pada Desember 2025 menunjukkan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Para ahli lingkungan dan warga diharapkan turut serta dalam proses perencanaan dan pengembangan lebih lanjut.
Antisipasi Masyarakat Terhadap Proyek Taman Terintegrasi
Respons masyarakat terhadap rencana penggabungan taman ini sangat positif. Banyak warga yang menginginkan lebih banyak ruang hijau untuk bersantai dan berkegiatan. Taman yang dapat diakses sepanjang waktu diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam aktivitas luar ruangan.
Kehadiran taman yang lebih baik juga diharapkan dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental para pengunjung. Di tengah kesibukan kota besar seperti Jakarta, ruang hijau dapat menjadi pelarian yang menenangkan.
Para aktivis lingkungan juga menyambut hangat langkah pemerintah untuk menyediakan lebih banyak ruang terbuka hijau. Mereka percaya bahwa upaya ini bisa menjadi langkah signifikan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Jakarta.
Melalui proyek ini, jelas bahwa pemerintah tidak hanya berfokus pada aspek pembangunan fisik, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan. Semua elemen ini saling berhubungan dan berperan penting dalam menciptakan kota yang lebih sustainable.
Dengan semakin banyaknya ruang terbuka yang berkualitas, Jakarta diharapkan dapat menjadi contoh bagi kota-kota metropolitan lainnya dalam pendekatan pembangunan berkelanjutan. Harapan semua pihak kini tertuju pada realisasi proyek ini dalam waktu dekat.