Monday, August 11, 2025
    morindonews.co.id
    No Result
    View All Result
    • Login
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Morning News
    No Result
    View All Result
    Home Berita

    Atalia Kritik Kebijakan 1 Kelas 50 Siswa di Sekolah Jawa Barat

    Setya Setiawan by Setya Setiawan
    August 2, 2025
    in Berita
    0
    Atalia Kritik Kebijakan 1 Kelas 50 Siswa di Sekolah Jawa Barat
    0
    SHARES
    0
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, menyampaikan kritik terhadap pelaksanaan program pendidikan yang menyediakan skema 50 siswa dalam satu kelas untuk jenjang SMA dan SMK di Jawa Barat. Dia menilai bahwa keputusan tersebut tidak mempertimbangkan kondisi para guru dan siswa secara mendalam.

    Atalia, yang juga istri dari mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengaku sering mendengar keluhan dari para pendidik di daerahnya. Di kawasan tersebut, banyak guru merasa keberatan dengan kebijakan yang diumumkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada awal tahun ajaran baru.

    READ ALSO

    Khofifah Sebut SE Sound Horeg Komprehensif: Diatur Bukan Dilarang

    Putusan MK Mengenai Pemisahan Pemilu Melebihi Kewenangan

    “Saya menyaksikan ternyata 25 orang sekelas, itu sangat manusiawi. Paling banyak 36 sesuai aturan kementerian, itu sudah paling banyak,” papar Atalia saat bertemu di Cimahi, menyoroti pentingnya kenyamanan belajar di dalam kelas.

    “Saya menerima banyak masukan dan curhatan dari guru. Dengan 25 murid saja sudah repot, apalagi ini 50 anak. Terlebih di usia remaja ini, mereka membutuhkan perhatian lebih dari pendidik,” ungkapnya.

    Dari sudut pandang siswa, kondisi tersebut jelas tidak ideal. Dengan jumlah siswa yang mencapai 50 orang, mereka harus berdesakan di dalam ruang kelas yang sering kali tidak mendukung kenyamanan belajar. Meja belajar yang sempit pun semakin memperburuk situasi, sehingga tidak leluasa bagi siswa untuk menulis atau bergerak.

    “Bagaimana mungkin anak-anak dapat nyaman duduk berhimpitan dalam kelas yang padat? Aktivitas pembelajaran mereka pasti akan terhambat dan sulit,” lanjut Atalia. Dia kemudian membandingkan situasi ini dengan sekolah rakyat di bawah Kementerian Sosial yang memiliki rasio siswa lebih baik.

    Kritik Terhadap Kebijakan Pemerintah dan Perbandingan dengan Sekolah Lain

    Atalia membandingkan pengalaman belajar di sekolah negeri dengan sekolah-sekolah rakyat, seperti SRMP 08 Cimahi, yang hanya memiliki 25 siswa per kelas. Menurutnya, model tersebut lebih baik karena memungkinkan interaksi yang lebih personal antara guru dan siswa.

    “Kita perlu belajar dari model pendidikan yang ada. Evaluasi perlu dilakukan untuk mengidentifikasi mana yang lebih efektif,” ujarnya. Dia juga meminta pemerintah untuk melibatkan para pengajar dalam merancang kebijakan pendidikan agar lebih memikirkan kualitas pendidikan.

    Keputusan gubernur sebelumnya mengenai kuota siswa dalam satu rombel yang mencapai 50 orang, tercantum dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Petunjuk Teknis Pencegahan Anak Putus Sekolah. Kebijakan ini menimbulkan polemik yang melibatkan banyak pihak, terutama kalangan sekolah swasta.

    Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMK Jabar, Ade Hendriana, juga memberikan pandangannya. Dia menyatakan bahwa kebijakan tersebut dianggap tidak adil dan berpotensi melanggar regulasi yang ada. Hasil rapat kerja Komisi 5 DPRD Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan dan perwakilan sekolah swasta menghasilkan kesepakatan bahwa adanya perubahan perlu dilakukan segera.

    Ade juga menekankan bahwa banyak siswa yang memilih sekolah swasta tahun ini telah menurun jumlahnya, hanya mencapai 30 persen. Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan rombel di sekolah negeri yang menawarkan kapasitas lebih besar.

    Respon Dinas Pendidikan dan Rencana Pembangunan Kelas Baru

    Menanggapi kritik dari berbagai pihak, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Purwanto, menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari kebijakan ini adalah untuk melindungi anak-anak dari kelompok rentan agar tetap bisa mengenyam pendidikan. Penambahan jumlah rombel pun tidak berlaku secara merata di seluruh daerah.

    “Kebijakan ini diterapkan di daerah-daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dan banyak keluarga tidak mampu. Data KETM menunjukkan ada sekitar 61 ribu masyarakat yang terindikasi termasuk dalam kelompok tersebut,” jelasnya.

    Purwanto juga menyatakan bahwa meski ada kekhawatiran dari pihak sekolah swasta, masih ada banyak peluang bagi mereka. Dari total lulusan sekitar 700 ribu siswa, masih ada sekitar 400 ribu anak yang tidak tertampung di sekolah negeri, bahkan setelah penambahan rombel.

    Oleh karena itu, sekolah swasta tetap memiliki kesempatan untuk merekrut siswa dari kelompok tersebut. Sebagai langkah jangka panjang, pemerintah provinsi juga merencanakan pembangunan 661 ruang kelas baru serta 15 unit sekolah baru untuk jenjang SMA dan SMK.

    Total anggaran yang disiapkan untuk pembangunan ini mencapai Rp300 miliar, untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang semakin meningkat di daerah tersebut. Rencana ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap permasalahan sekolah yang ada saat ini.

    Pentingnya Mengedepankan Kualitas Pendidikan di Tengah Tantangan Jumlah Siswa

    Di tengah perdebatan mengenai jumlah siswa dalam satu kelas, sangat penting untuk terus mengedepankan kualitas pendidikan. Banyak wakil rakyat dan pendidik yang berharap agar pengambilan keputusan lebih mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi riil di lapangan.

    Dari pengamatan Atalia, situasi di dalam kelas yang ideal harus dapat memberikan kenyamanan dan ruang gerak bagi siswa. Hal ini bukan hanya berdampak pada kenyamanan belajar, tetapi juga pada prestasi akademik siswa.

    “Pendidikan harus selalu dikaitkan dengan kualitas. Di tengah tantangan, kita harus tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak kita,” tutup Atalia. Dengan langkah yang tepat, diharapkan permasalahan pendidikan dapat segera teratasi, sehingga anak-anak di Jawa Barat mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Demikian pentingnya optimasi dalam setiap kebijakan pendidikan yang diambil oleh pihak-pihak terkait.

    Tags: AtaliaBaratJawaKebijakanKelasKritikSekolahSiswa

    Related Posts

    Khofifah Sebut SE Sound Horeg Komprehensif: Diatur Bukan Dilarang
    Berita

    Khofifah Sebut SE Sound Horeg Komprehensif: Diatur Bukan Dilarang

    August 11, 2025
    Putusan MK Mengenai Pemisahan Pemilu Melebihi Kewenangan
    Berita

    Putusan MK Mengenai Pemisahan Pemilu Melebihi Kewenangan

    August 11, 2025
    Amanat Prabowo untuk Prajurit di Batujajar Bandung Barat
    Berita

    Amanat Prabowo untuk Prajurit di Batujajar Bandung Barat

    August 10, 2025
    Haji Harap RUU Haji Segera Disahkan Semoga Pekan Depan
    Berita

    Haji Harap RUU Haji Segera Disahkan Semoga Pekan Depan

    August 10, 2025
    ASN Kemenag Diharapkan Berwakaf Mulai dari Rp10 Ribu Setiap Bulan
    Berita

    ASN Kemenag Diharapkan Berwakaf Mulai dari Rp10 Ribu Setiap Bulan

    August 9, 2025
    Bupati Kolaka Timur Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Dugaan Suap
    Berita

    Bupati Kolaka Timur Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Dugaan Suap

    August 9, 2025
    Next Post
    Franklin Richards Siapa Anak Reed dan Sue di Fantastic 4 dan Apa Kemampuannya?

    Franklin Richards Siapa Anak Reed dan Sue di Fantastic 4 dan Apa Kemampuannya?

    Berita Terkini

    Strategi Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2029 Menurut Airlangga

    Strategi Capai Target Pertumbuhan Ekonomi 2029 Menurut Airlangga

    August 1, 2025
    Beber Indonesia Raya Domain Publik untuk Penggunaan Umum oleh Semua Orang

    Beber Indonesia Raya Domain Publik untuk Penggunaan Umum oleh Semua Orang

    August 7, 2025
    Efek Tidur Lewat Jam 12 Malam Setiap Hari pada Kesehatan Tubuh

    Efek Tidur Lewat Jam 12 Malam Setiap Hari pada Kesehatan Tubuh

    August 10, 2025
    Bolehkah Mandi Setelah Begadang? Ini Dampaknya bagi Kesehatan

    Bolehkah Mandi Setelah Begadang? Ini Dampaknya bagi Kesehatan

    August 3, 2025

    Berita Terkini

    • 5 Pembelian Yang Sebaiknya Dihindari Saat Terjadi Badai PHK
    • Wanita Gaza Peduli Kucing di Tengah Krisis Pangan
    • PPATK Menyampaikan Pernyataan Terkait Penutupan Rekening Ketua MUI
    • Jadwal Persib melawan Manila Digger di Kualifikasi Liga Champions Asia
    • Jadwal Bioskop 11-17 Agustus 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    morindonews.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470)
    +62812 6888 0169
    [email protected]

    Follow us

    Categories

    Recent Posts

    • 5 Pembelian Yang Sebaiknya Dihindari Saat Terjadi Badai PHK
    • Wanita Gaza Peduli Kucing di Tengah Krisis Pangan
    • PPATK Menyampaikan Pernyataan Terkait Penutupan Rekening Ketua MUI
    • Jadwal Persib melawan Manila Digger di Kualifikasi Liga Champions Asia

      Copyright © 2025 morindonews.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang morindonews.co.id.

      No Result
      View All Result

        Copyright © 2025 morindonews.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang morindonews.co.id.

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In