Dewan Komisioner dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat bahwa keberadaan lembaga ini sangat penting untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan. Dalam acara LPS Finance Festival 2025 yang berlangsung di Surabaya, pernyataan tersebut ditekankan sebagai upaya untuk menjelaskan pentingnya peran LPS bagi masyarakat luas.
Dalam momen tersebut, Didik Madiyono, perwakilan LPS, menjelaskan bahwa LPS hadir sebagai solusi untuk memberikan perlindungan kepada simpanan nasabah di bank. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas keuangan bangsa, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi yang ada.
Lebih lanjut, Didik mengungkapkan bahwa LPS juga berfungsi untuk mengedukasi publik tentang pentingnya menabung dan manfaat yang diberikan oleh lembaga penjamin ini. Pada masa sebelumnya, saat krisis keuangan melanda, banyak bank yang terpaksa ditutup tanpa adanya perlindungan bagi nasabah.
Peran LPS dalam Menjaga Kepercayaan Publik terhadap Perbankan
Salah satu tugas utama LPS adalah menjaga dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Didik Madiyono menekankan bahwa keamanan simpanan nasabah menjadi prioritas bagi lembaga ini, terutama dalam menghadapi krisis ekonomi.
Pada festival tersebut, Didik menyatakan bahwa LPS bertindak sebagai benteng pelindung simpanan masyarakat. Dengan adanya LPS, diharapkan nasabah akan merasa lebih tenang dan nyaman dalam melakukan transaksi perbankan sehari-hari.
Ketika krisis ekonomi terjadi, di mana sejumlah bank mengalami kebangkrutan, LPS hadir sebagai penjamin yang memberikan keamanan bagi simpanan yang ada. Upaya untuk terus mensosialisasikan fungsi LPS ini menjadi kunci dalam meningkatkan literasi dan pemahaman masyarakat.
Literasi Keuangan sebagai Kunci Masyarakat Modern
Profesional dari Bank Jatim, Winardi Legowo, menjelaskan bahwa kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk mendukung literasi keuangan. Menurutnya, generasi muda di era digital cenderung mencari kemudahan dan kecepatan dalam mengakses layanan perbankan.
Winardi menegaskan pentingnya transformasi digital di sektor perbankan yang bukan hanya sebatas pada platform, tetapi juga pada pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang bijak. Inklusi keuangan harus diperluas agar semua lapisan masyarakat bisa merasakan manfaat dari layanan perbankan.
Hal ini menunjukkan bahwa edukasi finansial harus diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat bisa terjebak dalam masalah finansial di masa depan.
Pentingnya Mengembangkan Keterampilan Finansial di Era Digital
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh, turut angkat bicara mengenai pentingnya edukasi dan literasi keuangan. Ia mencatat bahwa keterampilan ini sering kali tidak diajarkan di sekolah, padahal sangat krusial untuk hidup sehari-hari.
Nuh mengajak masyarakat untuk tidak hanya bergantung pada pengetahuan yang diperoleh di sekolah saja. Kemampuan untuk belajar dari berbagai sumber dan membangun jejaring yang luas adalah kunci untuk menjadi individu yang sukses di era digital ini.
“Jangan ragu untuk terus belajar. Kunci untuk sukses adalah menjadi pembelajar sejati dan menerapkan ilmu yang didapat dalam kehidupan,” ujarnya, sekaligus menyerukan pentingnya mindset belajar sepanjang hayat.
Mengantisipasi Masa Depan dengan Siap Beradaptasi
Seiring dengan perubahan yang cepat dalam industri perbankan, penting bagi individu untuk terus meng-upgrade pengetahuan dan keterampilan mereka. Didik Madiyono dan para pemangku kepentingan sepakat bahwa literasi keuangan adalah sebuah investasi yang tidak boleh diabaikan oleh generasi mendatang.
Lembaga keuangan seperti LPS berkomitmen untuk memberikan edukasi yang dibutuhkan masyarakat agar dapat membuat keputusan finansial yang tepat. Dengan adanya LPS, diharapkan nasabah tidak hanya merasa aman, tetapi juga cerdas dalam memilih produk dan layanan perbankan.
Di akhir sesi, para pembicara menegaskan perlunya kolaborasi antara lembaga keuangan, pemerintah, dan masyarakat untuk membangun ekosistem keuangan yang sehat dan inklusif. Kebangkitan ekonomi yang kuat dapat dicapai jika semua pihak bersatu dalam edukasi dan literasi keuangan.