Komite Banding Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memberikan klarifikasi terkait penolakan banding yang diajukan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain dalam kasus pemalsuan dokumen naturalisasi. Penjelasan ini merupakan respons terhadap permintaan FAM agar FIFA menjelaskan alasan penolakan tersebut secara resmi sebelum mereka membawa kasus ini ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).
Dalam dokumen resmi yang dirilis oleh FIFA, Komite Disiplin FIFA merinci keputusan yang diumumkan sebelumnya terkait masalah ini. Temuan tersebut mencakup bukti bahwa FAM dan pemain yang terlibat telah menggunakan akta kelahiran palsu untuk mengklaim status keturunan Malaysia, yang diperlukan untuk memenuhi syarat bermain untuk tim nasional Malaysia.
Laporan investigasi sepanjang 63 halaman ini menunjukkan bahwa FIFA telah melakukan pengkajian mendalam atas kasus tersebut. FIFA menemukan bahwa FAM mencantumkan nenek moyang para pemain sebagai warga negara Malaysia, meskipun catatan resmi menunjukkan bahwa mereka lahir di negara lain seperti Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda.
Penjelasan Lengkap Mengenai Kasus Pemalsuan Dokumen
FIFA dalam laporan tersebut menjelaskan bahwa ada penggunaan dokumen yang tidak sah dan klaim yang tidak benar mengenai keturunan. FAM juga tidak melakukan verifikasi yang layak meskipun telah diminta secara berulang oleh FIFA. Tindakan ini jelas melanggar prinsip integritas dalam olahraga.
Pemalsuan dokumen tersebut memberi keuntungan tidak fair bagi tim nasional Malaysia. Hal ini terbukti ketika Malaysia meraih kemenangan 4-0 atas Vietnam, di mana dua pemain yang dinaturalisasi berhasil mencetak gol penting dalam pertandingan tersebut.
Komite Banding FIFA menegaskan bahwa tindakan FAM dan para pemain yang terlibat tidak dapat dianggap sepele. Pemalsuan semacam itu merusak kredibilitas dan integritas kompetisi sepak bola internasional.
Reaksi FAM dan Langkah yang Diambil Selanjutnya
FAM merespons keputusan FIFA dengan mengkonfirmasi bahwa sekretaris jenderalnya telah diskors sementara. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa investigasi internal dapat berjalan dengan baik tanpa intervensi pihak yang terlibat.
FAM juga membentuk komite independen yang dipimpin oleh mantan Ketua Mahkamah Agung untuk menyelidiki masalah ini secara mendalam. Meskipun ada langkah-langkah tersebut, FIFA tetap tidak mempertimbangkan untuk membatalkan atau mengurangi hukuman yang dijatuhkan.
Pihak FIFA menegaskan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh pemalsuan ini sangat serius dan tidak bisa dianggap remeh, oleh karena itu hukuman harus ditegakkan untuk menjaga integritas olahraga.
Denda dan Sanksi yang Dijatuhkan kepada FAM dan Pemain
Pada bulan September, FIFA menjatuhkan denda sebesar 350.000 franc Swiss kepada FAM. Selain itu, tujuh pemain yang terlibat dalam pemalsuan dokumen tersebut juga dikenakan sanksi berupa denda sejumlah 2.000 franc Swiss dan larangan bermain selama satu tahun.
Nama-nama pemain yang terlibat dalam kasus ini adalah Gabriel Palmero, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Mereka semua beralih ke tim nasional Malaysia dengan menggunakan dokumen yang tidak sah dan kini harus menanggung konsekuensinya.
Keputusan ini mengingatkan semua pihak dalam dunia olahraga bahwa tindakan curang tidak akan dibiarkan begitu saja. FIFA mengambil tindakan tegas demi menjaga fair play di semua tingkat kompetisi.











