Mitsubishi Fuso dan Hino Motors merencanakan merger yang akan resmi berlaku pada April 2026 dengan nama baru Archion. Langkah strategis ini diharapkan dapat mengubah model bisnis yang ada, meskipun hingga saat ini belum ada perubahan konkret untuk operasional di Indonesia.
Aji Jaya, Direktur Penjualan dan Pemasaran Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), menyatakan bahwa mereka belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai dampak merger ini terhadap operasional di Indonesia. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa proses komunikasi antara kedua perusahaan masih dalam tahap awal.
Tidak ada informasi apapun mengenai potensi perubahan siapapun di dalam operasional Mitsubishi Fuso atau Hino di tanah air, saat ini. Aji menambahkan bahwa mereka masih mengandalkan kerjasama di tingkat kepala perusahaan yang fokus pada efisiensi bisnis.
Merger Strategis untuk Efisiensi dan Inovasi Produk
Proses merger Fuso dan Hino dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi dalam pengembangan produk. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan produk hingga pengadaan, yang bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.
Menurut Aji, saat ini kolaborasi di tingkat induk perusahaan memang masih berjalan. Namun, dampak nyata terhadap operasional di Indonesia masih belum terlihat. Ia menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengamati perkembangan yang lebih lanjut.
Ketergantungan pada efisiensi dalam proses produksi menjadi prioritas utama bagi kedua perusahaan. Dengan adanya integrasi ini, diharapkan kedua perusahaan bisa beradaptasi lebih cepat dengan kebutuhan pasar yang dinamis.
Dampak Merger terhadap Operasional Manufaktur di Indonesia
Meskipun merger berlangsung di tingkat induk, dampak langsungnya kepada operasi manufaktur di Indonesia masih belum ada. Hal ini menghasilkan ketidakpastian di kalangan karyawan dan mitra bisnis di dalam negeri.
Namun, Aji menjelaskan bahwa baik Hino maupun Fuso masih akan menjalankan operasional dengan cara yang sama seperti sekarang. Dengan kata lain, perubahan dalam hal manajemen dan pengoperasian di Indonesia belum tampak secara nyata.
Proses penggabungan ini diharapkan tidak meninggalkan dampak negatif bagi pelanggan dan mitra lokal, namun lebih sebaliknya. Sinergi yang dihasilkan diharapkan akan meningkatkan layanan dan produk yang ditawarkan kepada konsumen.
Langkah-Langkah Penggabungan Menuju Archion pada 2026
Proses penggabungan Fuso dan Hino menjadi Archion dimulai sejak pertengahan tahun ini. Diharapkan bahwa seluruh integrasi ini akan rampung pada April 2026, dan dipimpin oleh Karl Deppen sebagai CEO baru.
Sebagai bagian dari penggabungan ini, diprediksikan bahwa lokasi produksi truk domestik di Jepang akan dikurangi dari lima menjadi tiga pabrik utama. Pabrik-pabrik yang dipilih termasuk Pabrik Kawasaki, Pabrik Koga, dan Pabrik Nitta.
Pabrik Nakatsu yang berlokasi di Aikawa akan ditutup, sedangkan Hino akan melakukan pengalihan pabrik Hamura yang terletak di Tokyo kepada Toyota. Langkah ini merupakan upaya efisiensi biaya dalam jangka panjang bagi perusahaan.











