Gempa bumi yang menghantam Kamchatka, Rusia, pada tanggal 30 Juli lalu menjadi perhatian dunia setelah tercatat dengan kekuatan M8,8. Wilayah ini tidak asing dengan kejadian seismik yang kuat, sebelumnya mengalami gempa berkekuatan M9,0 pada tahun 1952 yang mencatatkan sejarah dalam dunia geologi dan bencana alam.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa gempa ini berasal dari aktivitas subduksi lempeng di Palung Kurile-Kamchatka. Gempabumi tersebut menunjukkan mekanisme naik, atau yang dikenal dengan istilah thrust fault, yang umum terjadi di area subduksi.
Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menambahkan bahwa busur Kuril-Kamchatka dikenal sebagai salah satu zona seismik paling aktif di bumi. Dalam sejarahnya, wilayah ini telah mengalami banyak kejadian gempa dahsyat yang menimbulkan dampak besar bagi masyarakat setempat.
Pemahaman tentang Gempa Bumi di Kamchatka
Kamchatka terletak di bagian timur Rusia dan terkenal dengan gunung berapi serta aktivitas seismik yang tinggi. Daerah ini terletak di pertemuan beberapa lempeng tektonik, sehingga menyebabkan frekuensi gempa yang cukup tinggi. Sejak tahun 1900, sudah tercatat banyak gempa besar yang terjadi di busur tersebut.
Berdasarkan data dari USGS, selama 114 tahun terakhir sejumlah 133 gempa bumi besar (M≥7) dan 12 gempa bumi sangat besar (M≥8) telah terjadi. Hal ini menunjukkan betapa signifikan dan seringnya gempa melanda kawasan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa gempa-gempa ini memiliki pola yang dapat dipelajari, meskipun dampaknya selalu berbeda-beda.
Selain gempa, tsunami juga merupakan ancaman yang sering menyertai kejadian ini. Banyak tsunami besar yang tercatat terjadi akibat gempa megathrust, yang mengakibatkan kerusakan luas di wilayah pesisir.
Dampak Seismik dan Tsunami di Wilayah Kamchatka
Dampak dari gempa yang terjadi sangat beragam, tergantung pada kekuatan dan kedalaman gempatnya. Tsunami yang dihasilkan sering kali menjadi ancaman yang lebih besar dibandingkan dengan gempanya sendiri. Sebagai contoh, pada gempa M8,4 pada tahun 1958, tsunami yang dihasilkan menyebabkan kerusakan parah di Samudra Pasifik.
Gempa berkekuatan M8,3 di Hokkaido pada tahun 2003 juga menimbulkan tsunami yang merusak wilayah sekitarnya. Kejadian-kejadian ini menunjukkan hubungan erat antara gempa dan tsunami di daerah yang rawan seismik seperti Kamchatka.
Namun, gema terbesar yang pernah tercatat adalah gempa M9,0 pada 4 November 1952 yang disertai tsunami setinggi 12 meter. Kerusakan yang ditimbulkan menimpa berbagai fasilitas dan permukiman di sepanjang pantai, khususnya di kota Severo-Kurilsk.
Sejarah Gempa Besar di Kamchatka
Sejarah gempa besar di Kamchatka menjadi catatan penting dalam studi seismologi. Salah satu gempa yang paling diingat adalah yang terjadi pada 3 Februari 1923, ketika gempa berkekuatan M8,4 menghasilkan tsunami lintas samudra. Gelombang tsunami yang mencapai ketinggian 8 meter merupakan salah satu yang paling berbahaya bagi penduduk pesisir.
Tsunami yang mengikuti gempa juga tidak selalu terjadi segera setelah gempa. Kadang-kadang, ada sejumlah gempa susulan yang disertai proses pemulihan tanah. Dikutip dari laporan NOAA, banyak gempa susulan yang terdeteksi setelah gempa utama, dengan frekuensi yang berangsur berkurang dari waktu ke waktu.
Penting untuk memahami bahwa kerusakan yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh gempa utama, tetapi juga oleh efek tsunami yang mengikutinya. Tsunami dapat melanda wilayah hingga ratusan kilometer dari pusat gempa, membawa dampak yang sangat merusak.