Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia baru-baru ini melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jawa Timur. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap banyaknya keluhan dari pengguna sepeda motor yang mengalami masalah teknis setelah mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
Bahlil memfokuskan pemeriksaannya di SPBU 26 Pertamina Asrikaton, yang terletak di Pakis, Malang. Di tempat itu, ia melakukan pengecekan langsung bersama tim dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) untuk memastikan kualitas bahan bakar yang dijual.
“Kami baru saja selesai mengecek di pompa bensin di sini di SPBU 26 Malang. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kualitas minyaknya sesuai standar dan aman digunakan,” ungkap Bahlil pada konferensi pers yang diadakan setelah inspeksinya.
Langkah Proaktif Kementerian ESDM untuk Melindungi Konsumen
Pemeriksaan ini bukan hanya dilakukan di satu lokasi, melainkan juga akan dilakukan di berbagai SPBU lain di seluruh Jawa Timur, termasuk di kota-kota besar seperti Gresik dan Surabaya. Bahlil menjelaskan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjawab keluhan masyarakat mengenai kualitas bahan bakar.
Beberapa SPBU yang dicurigai memiliki masalah, seperti adanya campuran air dalam bahan bakar, juga akan diperiksa. Tim Kementerian menjadwalkan rapat untuk mendiskusikan hasil pemeriksaan di SPBU-SPBU yang menjadi sorotan.
Bahlil menambahkan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti melakukan pelanggaran, termasuk sanksi bagi Pertamina jika ditemukan kesalahan dalam penyaluran bahan bakar. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kepentingan masyarakat.
Pentingnya Kualitas Bahan Bakar bagi Mesin Kendaraan
Kualitas bahan bakar menjadi sangat penting, terutama bagi pengguna kendaraan bermotor yang bergantung pada bahan bakar berkualitas untuk menjaga performa mesin. Gangguan pada mesin akibat kualitas bahan bakar yang buruk tidak hanya merugikan konsumen, tetapi juga dapat memengaruhi keselamatan berkendara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, juga melaporkan mengenai hasil pemeriksaan di SPBU di Gresik dan Surabaya. Ia menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi adanya kandungan air dalam bahan bakar yang diuji.
“Hasil uji di dua SPBU menunjukkan bahwa kondisi seluruh sampel baik dan memenuhi standar yang berlaku,” papar Laode. Penegasan ini diharapkan dapat memberikan ketenangan kepada konsumen yang khawatir mengenai kualitas bahan bakar yang mereka gunakan.
Kewajiban Pelayanan dan Investigasi Lanjutan oleh Pertamina
Dalam beberapa hari terakhir, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menerima aduan mengenai kualitas bahan bakar Pertalite yang berpotensi merusak kendaraan. Keluhan ini datang dari berbagai wilayah, termasuk Lamongan dan Surabaya.
Menanggapi masalah ini, Pertamina Patra Niaga mengeluarkan permintaan maaf kepada masyarakat. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melakukan investigasi agar masalah ini dapat diselesaikan dengan transparansi dan akuntabilitas.
Mars Ega menyampaikan bahwa meskipun hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa produk Pertalite dari terminal dalam kondisi baik, mereka tetap akan melakukan investigasi secara menyeluruh di level SPBU untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam distribusi.











