Pemerintah Kabupaten Serang mengambil langkah tegas dengan memusnahkan seluruh hewan ternak yang terpapar radiasi Cesium-137 di kawasan Cikande, Serang, Banten. Tindakan ini dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat serta mencegah risiko yang lebih besar akibat kontaminasi.
Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah, menegaskan bahwa hewan-hewan yang terpapar tidak lagi layak untuk dipelihara atau dikonsumsi. Oleh karena itu, pemusnahan adalah langkah yang harus diambil demi keselamatan warga.
“Hewan-hewan yang sudah terpapar tidak boleh lagi dipelihara, apalagi dikonsumsi. Jadi itu harus dimusnahkan,” ungkapnya di Serang.
Pemantauan Kontaminasi oleh Pemerintah Daerah dan Tim Ahli
Pemerintah daerah telah bekerja sama dengan tim ahli dalam mengidentifikasi dan mengelola situasi di lapangan. Tim yang terdiri dari ahli radiasi membantu dalam proses dekontaminasi dan pengambilan keputusan yang aman.
Ia juga menjelaskan bahwa masyarakat yang hewan ternaknya harus dimusnahkan akan menerima kompensasi dari pemerintah. “Kami akan mengganti biaya yang akan dikeluarkan untuk hewan-hewan tersebut,” kata Ratu.
Dalam upaya untuk mengatasi isu ini, laporan dari tim di lapangan sangat diharapkan untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai jumlah hewan yang terpapar. Proses ini menjadi penting untuk perencanaan pemusnahan dan kompensasi.
Dukungan dari Kementerian dan Proses Dekontaminasi
Ratu Rachmatuzakiyah mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Lingkungan Hidup serta satgas penanganan radiasi, yang telah mempercepat proses dekontaminasi. Dukungan ini sangat vital untuk memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil efektif dalam mengurangi risiko kontaminasi lebih lanjut.
“Kami sangat berterima kasih kepada satgas yang dipimpin langsung oleh Pak Menteri LH karena terus mempercepat agar dekontaminasi cepat selesai,” tuturnya.
Menteri Lingkungan Hidup juga menekankan bahwa hewan-hewan yang diduga terpapar radiasi akan diambil untuk dimusnahkan dan ditangani secara tepat. Proses pemusnahan direncanakan agar tidak menimbulkan risiko penyebaran hingga ke area yang lebih luas.
Menjaga Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan
Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Lingkungan Hidup, menegaskan pentingnya menjaga kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa semua hewan yang terpapar radiasi akan dimusnahkan dengan cara yang aman dan terkontrol.
“Yang penting tidak boleh ada lagi paparan lanjutan, baik ke manusia maupun ke lingkungan,” tegasnya. Keselamatan warga menjadi prioritas utama dalam pengelolaan situasi ini.
Lebih lanjut, Hanif menyatakan bahwa area yang terdampak sudah memasuki tahap akhir pembersihan. Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh proses dekontaminasi dan relokasi warga sebelum akhir November 2025.
Target Pengembalian Keamanan Kawasan Cikande
Pemerintah menargetkan agar seluruh proses dekontaminasi rampung demi kembalinya kawasan Cikande sebagai tempat aman bagi kegiatan masyarakat dan industri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi lingkungan pasca-kontaminasi.
“Sampai saat ini kadar paparan di perimeter sudah di bawah satu mikrosievert per jam, artinya aman,” jelas Menteri Lingkungan Hidup. Penurunan kadar paparan menjadi tanda positif bagi kesigapan pemerintah dalam menangani isu ini.
Dengan upaya ini, diharapkan warga dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa tanpa rasa khawatir akan dampak negatif radiasi. Semua langkah ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan rakyat.










