Sutradara Angga Dwimas Sasongko berpendapat bahwa untuk mengembangkan industri kreatif di Indonesia, diperlukan dukungan investasi yang signifikan. Kreativitas saja tidak cukup; data dan sistem pendanaan yang solid juga krusial untuk kemajuan industri ini.
Dalam diskusi di acara Pesta Rakyat untuk Indonesia 2025, Angga menekankan pentingnya peran kreator sebagai lokomotif dan bukan hanya sebagai gerbong. Ia mengimbuhkan bahwa membangun nilai harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih strategis.
“Sebagai seorang kreator, banyak di antara kita mungkin merasa alergi pada angka dan data. Namun, saya percaya bahwa hal tersebut adalah alat penting yang dapat mengarahkan kita dalam berkarya,” ungkapnya pada kesempatan itu.
Data dan Angka sebagai Kompas Kreativitas di Sektor Kreatif
Angga memberi contoh bahwa data menjadi kunci jika ingin karya kreatif memberikan dampak yang berkelanjutan. Menurutnya, praktik yang dilakukan di negara maju menunjukkan bagaimana angka dapat digunakan untuk membangun sistem pembiayaan dalam industri kreatif.
Ia menyoroti bahwa investor seperti private equity dan venture capital dapat dilibatkan melalui pendekatan berbasis data. Hal ini menjadi salah satu cara untuk memperkuat fondasi industri kreatif di pasar global.
Melalui Visinema, perusahaan film yang ia dirikan, Angga telah menunjukkan bagaimana data dan angka dapat digunakan secara efektif. Visinema menjadi rumah produksi pertama yang masuk dalam skema penanaman modal asing dan berkolaborasi dengan komunitas investor profesional.
Pentingnya Akses Pembiayaan untuk Proyek Kreatif
Menurut pengalamannya, Angga menyatakan bahwa akses terhadap pembiayaan sering kali sulit didapatkan oleh pelaku industri kreatif, terutama dari lembaga perbankan. Hal ini menciptakan kesenjangan yang perlu diatasi agar dapat memicu pertumbuhan lebih lanjut di sektor ini.
Sebagai bukti, ia menjelaskan bahwa proyek kreatif dapat memberikan tingkat pengembalian investasi yang signifikan. Dengan ROI (return on investment) yang mencapai 2,5 kali, angka ini menunjukkan potensi besar bagi investor di industri kreatif.
Melalui strategi yang tepat, Angga berhasil menjual lebih dari 30 juta tiket dalam lima tahun terakhir. Ini merupakan angka yang menggembirakan dan memberikan argumen kuat tentang betapa signifikan industri kreatif dapat menjadi pendorong ekonomi.
Membentuk Ekosistem Kreatif yang Berkelanjutan
Angga menegaskan bahwa melalui pendekatan berbasis data, Visinema meraih kesuksesan tidak hanya sebagai tempat berkarya, tetapi juga menciptakan ekosistem kreatif yang bermanfaat untuk banyak kreator. Hal ini dimungkinkan berkat dukungan dari komunitas investasi dan sistem pembiayaan yang solid.
Lebih jauh, ia menunjukkan bahwa dengan memaknai angka dengan cara berbeda, Visinema mampu menciptakan manifesto baru yang dihargai oleh komunitas investasi. Ini adalah langkah yang menunjukkan bagaimana kreativitas dapat dikolaborasikan dengan logika bisnis.
Dengan semua ini, diharapkan industri kreatif Indonesia dapat berkembang lebih jauh dan mampu bersaing di kancah internasional. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya data dan angka akan menjadi langkah awal yang krusial dalam mencapainya.