Presiden Joko Widodo memberikan perhatian pada pelantikan pengurus DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berlangsung di Jakarta baru-baru ini. Meskipun tidak hadir dalam acara, beliau mengungkapkan harapannya terhadap kepengurusan baru yang diharapkan mampu memberikan dampak positif di dunia politik Indonesia.
Jokowi, yang merupakan Presiden ketujuh RI, menegaskan bahwa dirinya tidak diminta untuk menjadi bagian dari Dewan Pembina PSI. Hal tersebut menunjukkan adanya nilai independensi dalam kepengurusan partai yang dipimpin oleh Kaesang Pangarep itu.
“Saya belum ditawari menjadi Dewan Pembina,” lanjut Jokowi saat memberikan keterangan di kediamannya di Solo. Hal ini menunjukkan sikapnya yang ingin tetap fokus pada posisinya sebagai presiden tanpa adanya keterlibatan dalam struktur partai.
Respon Jokowi Terhadap Kepengurusan Baru PSI
Presiden Jokowi mengapresiasi pelantikan pengurus baru PSI yang diselenggarakan di Jakarta. Ia menilai adanya semangat baru dan harapan baru yang ditawarkan oleh kepengurusan tersebut, hal ini diharapkan dapat menggerakkan dinamika politik di Tanah Air.
Beliau menegaskan bahwa partai politik memegang peran penting dalam sistem demokrasi dan harus selalu memperbarui gagasan untuk tetap relevan. Dengan adanya pengurus baru, ia berharap PSI dapat menghadirkan inovasi dalam politik yang lebih segar dan menarik.
“Ini adalah langkah awal yang baik,” kata Jokowi. Ia menambahkan bahwa dukungan dari masyarakat sangat diperlukan untuk membangun kekuatan politik yang lebih beragam dan inklusif.
Kesiapan PSI Dalam Menghadapi Pemilu 2029
Dalam pelantikan tersebut, PSI juga mengumumkan struktur organisasi kepengurusan DPP untuk periode 2025-2030. Hal ini menandakan kesiapan partai dalam menghadapi pemilu mendatang, terutama Pemilu 2029. Kaesang sebagai ketua partai menegaskan pentingnya strategi yang tepat untuk meraih suara publik.
Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, menyampaikan bahwa posisi ketua Dewan Pembina telah diisi oleh sosok yang memiliki pengalaman dan kredibilitas. Namun, identitas sosok tersebut belum dipublikasikan secara resmi, menciptakan rasa penasaran di kalangan publik.
Kaesang juga memberikan penekanan bahwa Dewan Pengurus harus bekerja keras dan tetap fokus pada tujuan mereka. Toleransi terhadap kinerja buruk tidak akan diberikan, sebagai bentuk komitmen untuk lolos ke Senayan dalam pemilu yang akan datang.
Pentingnya Evaluasi Berkala Dalam Organisasi Partai
Kaesang mengungkapkan bahwa evaluasi kepengurusan DPP PSI akan dilakukan setiap tiga bulan. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap anggota partai tetap bekerja dengan baik dan tidak terlena dengan posisi mereka. Kinerja buruk akan berakibat pada penggantian anggota yang tidak memenuhi standar.
“Setiap tiga bulan, kita akan melakukan evaluasi untuk memastikan bahwa tidak ada yang malas,” tegas Kaesang. Ini menunjukkan tekad yang kuat dari Kaesang untuk mempertahankan kualitas dan etos kerja dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Harapan besar juga disampaikan oleh Kaesang kepada mantan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, yang kini menjabat sebagai Ketua Harian PSI. Ia percaya bahwa Ahmad Ali dapat membawa perubahan signifikan untuk membantu partai mencapai targetnya di pemilu mendatang.











