Kebiasaan begadang atau tidur larut malam sering dianggap sepele, namun dampaknya terhadap kesehatan sangat serius. Penelitian menunjukkan bahwa pola tidur yang tidak teratur dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk meningkatkan risiko diabetes.
Ritme sirkadian tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan hormon dan metabolisme. Ketika jam tidur terus bergeser ke larut malam, proses tersebut dapat terganggu dengan signifikan.
Menurut dr. Dicky Lavenus Tahapary, seorang spesialis penyakit dalam, penerapan pola tidur yang baik dapat mencegah berbagai masalah kesehatan, termasuk diabetes. Ia menyarankan bahwa tidur yang baik sebaiknya dilakukan sebelum pukul 9 malam.
Pentingnya Kualitas dan Durasi Tidur untuk Kesehatan
Durasi dan kualitas tidur terbukti berkaitan langsung dengan kesehatan jangka panjang. Ketika seseorang tidur cukup dan berkualitas, proses pemulihan tubuh berlangsung dengan efektif.
Dr. Dicky menjelaskan bahwa sekresi hormon melatonin yang optimal terjadi sekitar pukul 10-11 malam. Hormon ini memiliki peran dalam mendukung proses reparasi tubuh saat kita tidur.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidur lebih awal memiliki kadar hormon yang lebih baik dibandingkan mereka yang sering tidur larut malam. Hal ini menciptakan keuntungan besar bagi kesehatan keseluruhan tubuh.
Risiko Kesehatan Terkait Begadang atau Tidur Larut Malam
Salah satu risiko kesehatan yang signifikan dari begadang adalah peningkatan potensi peradangan dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang tidurnya tidak teratur memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan bahkan kanker.
Dr. Dicky mengungkapkan bahwa perbedaan ekspresi genetik antara mereka yang tidur lebih awal dan yang tidur larut sangat mencolok. Ini menunjukkan bagaimana pola tidur berpengaruh pada kesehatan kita secara langsung.
Bagi mereka yang harus bekerja di malam hari, ada kebutuhan mendesak untuk menciptakan kebijakan yang mengatur pola kerja. Hal ini bisa membantu mereka menjaga keseimbangan ritme sirkadian.
Pengaruh Begadang terhadap Kebiasaan Makan
Selain mengganggu pola tidur, begadang juga berpotensi memicu kebiasaan makan yang tidak sehat. Selama begadang, hormon stres dan rasa lapar dapat meningkat secara signifikan, yang membuat orang cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat.
Pola makan yang kurang sehat ini, seperti memilih makanan cepat saji atau ringan, dapat menyebabkan dampak jangka panjang bagi kesehatan, termasuk peningkatan kadar gula darah. Ini menjadi sebuah lingkaran setan yang susah diputus.
Dr. Dicky menyarankan agar orang-orang yang terpaksa begadang tetap menjaga kualitas tidur, pola makan sehat, dan berolahraga untuk mengurangi risiko kesehatan. Meskipun begadang kadang tidak dapat dihindari, tindakan pencegahan tetap perlu dilakukan.











