Rapat Badan Legislasi (Baleg) DPR RI baru-baru ini dibanjiri kenangan dalam dunia musik Indonesia. Dalam suasana serius, momen throwback muncul, menyoroti perseteruan antara dua figur besar: Ahmad Dhani dan Once Mekel.
Ketua Baleg DPR, Bob Hasan, mengangkat isu ini dengan nada yang lebih santai, mengundang tawa dari peserta di rapat tersebut. Rapat berlangsung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada hari Selasa dan mengundang perwakilan dari berbagai asosiasi musik.
Dalam rapat ini, BAleg berusaha membahas harmonisasi Rancangan Undang-Undang (RUU) Hak Cipta sebagai langkah untuk memperbaiki tatanan industri musik di Indonesia. Hadirnya berbagai asosiasi menunjukkan kepentingan dan kerjasama yang diharapkan dalam menyelesaikan persoalan yang ada.
Momen Spesial dalam Rapat Mengenai Hak Cipta
Keramahtamahan dalam pertemuan ini terlihat jelas ketika Bob Hasan mulai menggali isu yang lebih dalam terkait perseteruan musisi. “Cukuplah sudah Ahmad Dhani dengan Once,” ujarnya sambil tersenyum, menunjukkan pentingnya menjaga hubungan baik antar musisi.
Bob Hasan menjelaskan bahwa sengketa yang sering terjadi bukan disebabkan oleh niat buruk, melainkan oleh kekosongan hukum. Hal ini menjadi salah satu sorotan penting untuk melihat mengapa banyak musisi terjebak dalam masalah hukum yang berkaitan dengan hak cipta.
Bagi Bob Hasan, penting untuk memahami bahwa pencipta lagu dan penyanyi seharusnya saling mendukung. Mereka tidak hanya berperan dalam menciptakan musik, tetapi juga dalam membangun ekosistem yang sehat dalam industri musik Indonesia.
Pentingnya Perlindungan Hukum dalam Industri Musik
Dalam pandangannya, ketidakjelasan hukum memberikan ruang bagi sengketa yang tidak perlu. Bob Hasan mengekspresikan kekhawatirannya mengenai dampak yang muncul bagi publik, yang akan kehilangan akses terhadap karya-karya yang berkualitas.
Contoh positif antara Fadly dari Padi dan Piyu menjadi inspirasi yang diangkat dalam diskusi. Hubungan harmonis mereka menjelaskan betapa pentingnya kolaborasi dan saling mendukung dalam industri musik.
Seraya menutup pembicaraannya, Bob Hasan berharap Ahmad Dhani dan Once bisa menyadari betapa berharganya kerjasama di antara mereka. “Rakyat Indonesia yang rugi, jika tidak ada suara Sting di lagu Dewa,” ungkapnya dengan nada bercanda.
Menjaga Hubungan dan Mengatasi Kesenjangan Hukum
Meskipun humor menjadi bagian penting dalam diskusi, Baleg tetap menegaskan fokus utama mereka pada perbaikan aturan hak cipta. Hal ini diperlukan agar berbagai pihak di industri dapat bekerja dengan baik tanpa adanya ketakutan akan adanya masalah hukum.
Bob Hasan menekankan bahwa masalah yang dihadapi bukanlah persoalan pribadi, melainkan soal bagaimana menutup celah hukum yang selama ini ada. “Kita harus fokus pada kekosongan hukum agar tidak menyebabkan konflik yang lebih besar,” tambahnya.
Dengan RUU Hak Cipta yang lebih jelas diharapkan menciptakan ruang yang lebih baik bagi semua pelaku industri. Sehingga, tidak ada satu pun yang merasa terasing atau terancam akibat peraturan yang tidak adil.











