Produsen mobil listrik asal China sedang menghadapi tantangan besar di Indonesia. Meskipun mengalami kesulitan, perusahaan ini berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan konsumen di pasar yang berkembang dengan pesat.
Sebelum mengalami masa sulit yang signifikan, perusahaan tersebut merupakan salah satu bintang dalam industri otomotif di China. Dengan berbagai pencapaian yang diraih, termasuk sukses dalam ekspor dan penjualan, perusahaan ini berupaya untuk mempertahankan posisinya di pasar internasional.
Satu contoh keberhasilan yang patut dicatat adalah pencapaian perusahaan di Thailand, di mana salah satu modelnya berhasil menarik minat pasar dengan mencatatkan ribuan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dalam waktu singkat setelah peluncurannya.
Perjalanan Menantang di Pasar Indonesia
Di Indonesia, perusahaan memulai penjualannya pada November 2023, dengan jumlah wholesales yang mencapai 181 unit hingga akhir Desember. Namun, data untuk tahun 2024 menunjukkan bahwa kondisi penjualan menjadi lebih sulit dengan hanya 607 unit terjual selama setahun.
Selama bulan April 2024, tidak ada satu pun unit mobil yang didistribusikan, menunjukkan tantangan yang dihadapi dalam mempertahankan pangsa pasar. Pangsa pasar perusahaan selama tahun tersebut tercatat hanya 0,1 persen baik untuk wholesales maupun retail.
Meski menghadapi kendala, perusahaan menganggap pencapaian di pameran otomotif sebagai sinyal positif. Di acara-acara besar, mereka berhasil meraih ratusan SPK yang menunjukkan bahwa antusiasme terhadap produk mereka masih ada.
Strategi Penyesuaian Dealer dan Operasional
Perusahaan ini sebelumnya memiliki jaringan dealer yang cukup luas dengan total 20 dealer di wilayah strategis di Indonesia. Namun, pada April 2025, mereka menutup satu dealer di Kelapa Gading sebagai bagian dari penyesuaian operasional.
Langkah ini dianggap vital untuk menjaga keberlanjutan layanan purna jual bagi konsumen. Pihak perusahaan mengkonfirmasi bahwa penutupan dealer tersebut diambil setelah melalui kajian mendalam terkait dampak terhadap bisnis.
Dengan penutupan satu dealer, perusahaan tetap menjamin layanan bagi pelanggan melalui 13 dealer yang tersisa. Hal ini menunjukkan komitmen mereka untuk tetap melayani konsumen dengan baik meskipun ada penyesuaian yang harus dilakukan.
Komitmen dalam Ketersediaan Suku Cadang
Neta Indonesia kini berfokus pada penyediaan suku cadang untuk memastikan pengalaman purna jual yang optimal bagi kendaraan listrik. Kerjasama dengan perusahaan logistik telah dibentuk untuk memperkuat komitmen ini.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan suku cadang, mulai dari proses penerimaan hingga distribusi ke jaringan dealer. Hal ini menjadi penting untuk menjaga kepuasan pelanggan yang membutuhkan komponen pengganti.
Dengan kerja sama ini, perusahaan berusaha memastikan bahwa semua suku cadang, termasuk komponen penting seperti baterai dan modul kelistrikan, dapat tersedia dengan cepat dan efisien, mendukung pengalaman konsumen yang baik.
Neta sedang menghadapi perjalanan yang penuh tantangan di pasar otomotif Indonesia, namun komitmen perusahaan untuk menghadirkan produk dan layanan terbaik masih sangat jelas. Di tengah perubahan yang cepat, mereka berusaha untuk tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat dan tren industri yang berkembang.
Dengan strategi yang difokuskan pada pengembangan jaringan dealer dan penyediaan suku cadang yang handal, perusahaan optimis untuk tetap bertahan dan tumbuh dalam lingkungan yang kompetitif. Kedepannya, mereka berharap dapat memanfaatkan peluang yang ada di pasar kendaraan listrik.
Keputusan untuk mengadaptasi bisnis dan memperkuat jalur distribusi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghadapi tantangan. Dengan mempertahankan fokus pada kepuasan pelanggan, mereka berharap dapat meraih kembali kepercayaan dan minat konsumen di Indonesia.