Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini tengah menghadapi tantangan besar setelah mendapatkan sanksi dari FIFA. Tuduhan yang menyatakan bahwa mereka melakukan kecurangan dalam dokumentasi pemain naturalisasi menjadi pusat perhatian publik, dan FAM telah menyatakan niat mereka untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
FIFA mengklaim bahwa terdapat pemalsuan dokumen terkait sejumlah pemain yang dinaturalisasi. Dalam menanggapi situasi sulit ini, FAM menegaskan bahwa tuduhan tersebut tanpa dasar dan tidak didukung oleh bukti yang kuat.
FAM mengungkapkan bahwa para pemain keturunan Malaysia yang terlibat merupakan warga negara Malaysia yang sah, dan mereka beranggapan bahwa proses dokumentasi yang dilakukan sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Situasi ini menciptakan ketegangan antara FAM dan badan dunia sepak bola.
Dasar Tuduhan yang Diajukan oleh FIFA
Pada bulan September, FIFA menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi Malaysia setelah kemenangan tim nasional atas Vietnam di babak kualifikasi Piala Asia 2027. Dalam keputusan tersebut, pemain-pemain itu dikenai larangan bertanding selama 12 bulan.
Sanksi ini juga disertai dengan denda sebesar US$438.000 atau sekitar Rp7 miliar. FIFA beralasan bahwa tindakan pemalsuan atau manipulasi dokumen ini tidak bisa ditoleransi dalam dunia sepak bola.
Dalam laporan resmi mereka, komite disiplin FIFA menyatakan bahwa terdapat perbedaan mencolok antara akta kelahiran asli dengan dokumen yang diserahkan oleh FAM. Situasi ini semakin memperburuk reputasi FAM di mata FIFA dan penggemar sepak bola.
Pernyataan FAM dan Rencana Banding
FAM dalam pernyataannya menegaskan bahwa terdapat kesalahan administratif pada saat pengumpulan dokumen pemain. Mereka menyatakan telah melakukan semua langkah yang diperlukan dan berkomitmen untuk membela integritas sepak bola Malaysia.
FAM berencana untuk mengajukan banding resmi menggunakan dokumen asli yang telah disertifikasi oleh pemerintah Malaysia. Proses pengajuan banding ini akan dilakukan dengan sangat hati-hati agar semua bukti dapat dieksplorasi dengan tepat.
Klaim FAM bahwa pemain tersebut adalah warga negara Malaysia yang sah diharapkan dapat memperkuat argumen mereka dalam proses banding mendatang. Diharapkan, hasil dari banding ini dapat membawa kejelasan tentang situasi yang sedang dihadapi oleh FAM.
Respon FIFA Terhadap Pembelaan FAM
Dalam laporan resmi, FIFA menanggapi bahwa FAM sebelumnya telah dihubungi oleh lembaga eksternal untuk memverifikasi dokumen yang berkaitan dengan garis keturunan para pemain tersebut. Namun, FAM mengaku sangat kesulitan dalam melakukan verifikasi tersebut.
Kendati FAM mengklaim bahwa mereka telah menyerahkan semua dokumen dengan benar, FIFA menilai bahwa ada ketidakcocokan yang serius dalam informasi yang diberikan. Proses ini sangat merugikan citra FAM di kancah internasional.
FIFA juga menyebut bahwa mereka telah menerima dokumen asli tanpa hambatan, yang lebih lanjut menunjukkan adanya kesalahan dalam pembuatan dokumen oleh FAM. Ini menciptakan tantangan besar bagi FAM untuk membuktikan diri mereka tidak bersalah.











