Mediasi pertama mengenai gugatan kontrak eksklusif senilai 600 juta won atau sekitar Rp7,1 miliar telah berlangsung di Pengadilan Distrik Timur Seoul. Proses mediasi ini diadakan pada Selasa, 23 September, namun tidak membuahkan kesepakatan. Hanya perwakilan hukum dari kedua belah pihak saja yang hadir, dan mediasi berlangsung tertutup selama sekitar 30 menit.
Menurut laporan, pengadilan memutuskan untuk melanjutkan mediasi ke awal Oktober 2025. Hal ini terjadi karena kedua pihak tidak berhasil mencapai titik temu pada pembicaraan tersebut.
Member EXO, Chen, Baekhyun, dan Xiumin, dikenal sebagai unit EXO-CBX, pertama kali debut pada tahun 2012. Pada Juni 2023, mereka menginformasikan kepada SM Entertainment mengenai niatan mereka untuk mengakhiri kontrak eksklusif dengan alasan ketidakadilan dalam persyaratan.
Perkembangan TERBARU tentang Kasus Hukum Ini dan Dampaknya
Seiring berjalannya waktu, konflik antara EXO-CBX dan SM Entertainment semakin rumit. SM mengajukan tuduhan bahwa Chen, Baekhyun, dan Xiumin telah menghubungi agensi lain sebelum kontrak mereka berakhir. Tuduhan ini menjadi salah satu pemicu utama terjadinya perselisihan yang lebih luas.
Di sisi lain, setelah beberapa kali debat, kedua belah pihak sepakat bahwa seluruh aktivitas grup EXO akan tetap berada di bawah naungan SM Entertainment. Namun, aktivitas individu dan unit EXO-CBX dialihkan ke INB100, yang merupakan label independen mereka.
Meskipun tampak ada kemajuan, ketegangan kembali muncul terkait perjanjian yang mengatur hubungan kontraktual di antara mereka. SM Entertainment menuntut pemenuhan kontrak dengan klaim bahwa EXO-CBX gagal memberikan pembayaran yang dijanjikan.
Analisis Tindakan dan Argumen dari Kedua Belah Pihak
SM Entertainment mengklaim bahwa mereka tidak mendapatkan 10 persen dari pendapatan aktivitas individu EXO-CBX. Mereka berargumen bahwa berdasarkan perjanjian yang ada, pembayaran tersebut harus dilakukan sebagai kompensasi atas penggunaan property intellectual.
Sementara itu, EXO-CBX berdalih bahwa ketidakadilan terjadi dalam perjanjian tersebut. Mereka menilai bahwa SM tidak memenuhi kewajiban pembayaran tarif distribusi sebesar 5,5 persen untuk album dan musik yang dihasilkan.
Dalam menghadapi situasi ini, mereka memutuskan untuk mengajukan gugatan balik. Permintaan mereka berfokus pada kompensasi yang adil berdasarkan catatan penyelesaian dari kontrak eksklusif yang sudah berlangsung selama 12 hingga 13 tahun dengan SM Entertainment.
Dampak dan Reaksi Fans Terhadap Kasus Ini
Ketegangan ini juga memberikan dampak signifikan terhadap penggemar EXO yang setia. Banyak dari mereka yang merasa khawatir dan meragukan masa depan kelompok ini di bawah manajemen yang sudah ada. Kekecewaan muncul ketika melihat idola mereka terjebak dalam perselisihan hukum yang tidak kunjung usai.
Berita mengenai pengadilan dan mediasi pun menjadi topik hangat di media sosial. Banyak penggemar membuat tagar dan kampanye untuk mendukung EXO-CBX serta meminta keadilan bagi ketiga member tersebut.
Saat ini, perhatian penggemar semakin intens terhadap setiap perkembangan dari kasus ini. Mereka berharap semua pihak bisa menemukan solusi yang saling menguntungkan tanpa mengorbankan karier dan masa depan idola mereka.











