Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa platform media sosial TikTok telah secara sukarela mematikan fitur siaran langsungnya. Langkah ini diambil di tengah meningkatnya aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Menurut Meutya, penutupan fitur siaran langsung tersebut bertujuan untuk memastikan situasi tetap aman meski di sisi lain, ia berharap agar langkah ini tidak berkepanjangan. Ia menegaskan, bahwa pemerintah selalu menghargai aspirasi masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya.
Pasalnya, Presiden Prabowo Subianto tidak melarang aksi tersebut dan justru mendorong masyarakat untuk berpendapat dengan cara yang damai. Keputusan ini tentunya berdampak pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memanfaatkan fitur tersebut untuk berjualan secara langsung.
Reaksi dan Harapan Mengenai Penutupan Fitur TikTok Live
Meutya Hafid menambahkan bahwa pihaknya memahami betul dampak dari penutupan fitur live ini bagi para pelaku UMKM. Fitur siaran langsung sering digunakan oleh para pelaku usaha untuk menjual produk secara real-time kepada konsumen mereka.
“Kami berharap penutupan ini tidak berlangsung lama dan situasi akan segera membaik,” ujarnya. Ia mendorong agar fitur tersebut dapat kembali berfungsi dalam waktu dekat sehingga para pelaku usaha dapat kembali normal,” tambahnya.
Selain itu, dia juga menyatakan bahwa meskipun keputusan ini datang dari TikTok, pemerintah tetap mendorong platform tersebut untuk bersikap lebih responsif terhadap kebutuhan para pengguna mereka, terutama UMKM.
Pernyataan Pihak TikTok tentang Keputusan Ini
Sebelumnya, juru bicara TikTok juga menjelaskan bahwa mereka sengaja menangguhkan fitur live di Indonesia sebagai aksi pencegahan di tengah suasana ketegangan. Dengan penutupan ini, TikTok berkomitmen untuk menjaga platformnya tetap menjadi ruang yang aman untuk semua pengguna.
Pihak TikTok menyatakan bahwa penangguhan fitur live ini adalah bagian dari langkah pengamanan tambahan. Mereka terus berupaya menghapus konten yang melanggar Pedoman Komunitas mereka.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa TikTok mencoba mengambil langkah bertanggung jawab dalam menghadapi situasi yang sensitif ini. Mereka memahami pentingnya menjaga platform tetap beroperasi dalam keadaan yang kondusif.
Dampak Penutupan Fitur untuk UMKM yang Mengandalkan Media Sosial
Bagi para pelaku UMKM, penutupan fitur ini dapat menimbulkan kerugian yang signifikan. Banyak dari mereka yang mengandalkan siaran langsung untuk menunjukkan produk mereka dan berinteraksi langsung dengan pelanggan.
Fitur ini telah menjadi alat penting dalam pemasaran dan penjualan, sehingga penutupan ini berpotensi menghambat pertumbuhan usaha mereka. Para pelaku UMKM kini harus mencari alternatif lain untuk mempromosikan produk mereka.
Dengan tidak adanya fitur live, mereka harus menyesuaikan strategi penjualan mereka, yang mungkin tidak seefektif sebelumnya. Ini menjadi tantangan besar bagi mereka yang telah terbiasa memanfaatkan teknologi digital dalam aktivitas bisnisnya.