Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menjalankan inisiatif yang signifikan untuk memperbarui angkutan umum di Ibu Kota. Rencana tersebut melibatkan penggantian 100 unit angkot tua dengan kendaraan listrik Mikrotrans yang dilengkapi dengan berbagai fitur modern untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang.
Staf Khusus Gubernur DKI Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, menjelaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk memperbaharui sistem transportasi umum dan memperhatikan keluhan masyarakat mengenai kondisi angkutan umum yang sudah tidak layak pakai.
Pembaruan Angkutan Umum Menuju Transportasi Berkelanjutan
Transformasi angkutan umum ini bukan hanya fokus pada penggantian kendaraan, tetapi juga berkomitmen untuk menyediakan solusi ramah lingkungan. Mikrotrans yang baru direncanakan akan menggunakan tenaga listrik, yang berarti lebih sedikit emisi karbon, serta lebih efisien dalam operasionalnya.
Dengan kendaraan yang dilengkapi AC, CCTV, dan GPS, penumpang dapat merasa lebih aman dan nyaman selama perjalanan. Fasilitas ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern yang semakin peka terhadap kenyamanan dan keamanan transportasi publik.
Selain itu, pengenalan teknologi seperti tiket digital juga akan mempermudah proses pembayaran dan mengurangi risiko penyebaran penyakit melalui kontak fisik. Ini adalah langkah penting dalam mengadopsi inovasi dalam pelayanan angkutan umum di Jakarta.
Pelatihan dan Pemberdayaan Sopir Angkutan
Salah satu aspek kunci dari program ini adalah pemberdayaan sopir angkutan. Pemprov DKI memastikan bahwa tidak akan ada pengurangan jumlah pekerjaan bagi sopir yang saat ini beroperasi. Sebaliknya, mereka akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan ulang agar dapat mengemudikan kendaraan baru.
Pelatihan tersebut akan mencakup berbagai aspek penting seperti teknik mengemudi defensif, pelayanan yang baik, dan manajemen situasi darurat. Dengan demikian, sopir akan lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul saat bertugas.
Jika sopir lulus dari program pelatihan ini, mereka akan mendapatkan prioritas untuk mengemudikan unit Mikrotrans baru. Hal ini menunjukkan bahwa program ini bukan sekadar langkah untuk mengubah moda transportasi, tetapi juga merupakan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia.
Target dan Jadwal Peluncuran Mikrotrans Listrik
Peremajaan angkutan umum ini direncanakan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama akan melibatkan peluncuran 50 unit kendaraan Mikrotrans listrik yang diharapkan bisa beroperasi pada bulan Desember 2025. Sementara itu, 50 unit sisanya dijadwalkan mulai beroperasi pada Februari 2026.
Dengan dukungan dari beberapa mitra operator, seperti KWK, Mayasari Bakti, dan Steady Safe, diharapkan proses peluncuran ini dapat berjalan lancar dan memberikan layanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Pemprov DKI juga telah menetapkan target untuk melatih 1.000 sopir baru dalam rangka memperkuat armada Mikrotrans. Pelatihan ini akan melibatkan kurikulum yang komprehensif dan diharapkan dapat menghasilkan tenaga kerja yang lebih siap dan profesional.










