Pecinta film Indonesia dan Korea siap menikmati Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2025, yang berlangsung dari 30 Oktober hingga 2 November 2025. Event ini diadakan di beberapa lokasi strategis seperti CGV Grand Indonesia, CGV Pakuwon Mall, dan CGV Malang City Point, dengan harga tiket terjangkau hanya Rp15 ribu untuk semua film dan Rp10 ribu untuk film pendek.
Korea Indonesia Film Festival telah memasuki tahun ke-12, berfungsi sebagai penghubung budaya antara dua negara melalui perfilman. Kim Yong Woon, Direktur KCCI Indonesia, menekankan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea semakin meluas, mencakup tidak hanya K-pop tetapi juga film, webtoon, dan animasi.
“Pengaruh Hallyu di Indonesia terus tumbuh, menciptakan peluang bagi film menjadi media yang efektif dalam memperkuat hubungan antar negara,” ungkap Kim Yong Woon pada konferensi pers KIFF. Festival ini diharapkan tidak hanya menghadirkan hiburan tetapi juga inspirasi bagi penonton.
Komitmen KCCI untuk memperkenalkan beragam genre film Korea ke masyarakat Indonesia menjadi salah satu fokus utama festival ini. Melalui berbagai tayangan, KCCI berharap dapat menginspirasi penonton dan mempererat hubungan antar masyarakat.
Kim juga memberikan apresiasi kepada mitra penyelenggara, CGV Indonesia, yang selama bertahun-tahun berkontribusi terhadap kesuksesan festival ini. Keberadaan CGV sebagai jaringan bioskop yang luas memungkinkan masyarakat dari berbagai daerah mengakses film-film Korea dan Indonesia yang berkualitas.
Kehadiran CGV Indonesia sangat membantu dalam memperkenalkan film Korea ke khalayak luas. Kontribusi mereka dalam mempromosikan festival ini sangat berarti bagi keberlangsungan pertukaran budaya melalui sinema.
Berbagai Film Menarik yang Tayang Selama Festival
KIFF 2025 akan menayangkan 17 film hasil kurasi KCCI dan CGV, yang mencakup pilihan film Korea dan Indonesia terbaik tahun ini. Di antara film Korea yang ditampilkan adalah “Harbin,” yang dibintangi Hyun Bin dan “Secret, Untold Melody,” dibintangi D.O. dari EXO.
Film-film lain seperti “Firefighters,” “Pretty Crazy” yang juga dibintangi Im YoonA, “No Other Choice,” “Dark Nights,” dan “Omniscient Reader: The Prophecy” menjadi bagian dari lineup festival ini. Selain itu, ada film Indonesia yang turut memeriahkan acara, seperti “Panggil Aku Ayah” dan “Kodrat.”
Aktor Ringgo Agus Rahman dipercaya menjadi ambasador KIFF 2025. Dia menyebut festival ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi untuk memahami bagaimana film dapat menyampaikan budaya lokal ke kancah internasional.
“Film Korea kuat dalam budayanya, tetapi juga mudah diterima di luar negeri. Kita bisa belajar bahwa film Indonesia juga mampu berprestasi secara global,” tambahnya. Dia mengajak masyarakat untuk menonton film di bioskop langsung untuk merasakan pengalaman sinema yang lebih mendalam.
Menurut Ringgo, tiket dengan harga terjangkau memberikan kesempatan bagi banyak orang untuk menikmati film berkualitas bersama komunitas. “Nonton film di bioskop merupakan pengalaman yang tidak tergantikan,” ujarnya dengan semangat.
Aspek Pendidikan dan Sosial di Balik KIFF
Festival ini juga memiliki tujuan pendidikan, di mana mereka ingin penonton memahami lebih dalam tentang peran budaya dalam film. Para penonton diharapkan tidak hanya menikmati movie, tetapi juga belajar tentang keanekaragaman budaya yang ditawarkan oleh film-film yang ditampilkan.
Kim Yong Woon menjelaskan bahwa film adalah medium yang kuat untuk menjembatani perbedaan budaya. Dengan menyaksikan film dari negara lain, masyarakatdapat mendapatkan wawasan baru dan perspektif yang lebih luas tentang kehidupan dan budaya di tempat lain.
Pendidikan di sektor perfilman menjadi salah satu pilar penting dalam membangun hubungan antarkultural. Festival ini memberi ruang bagi orang untuk belajar dan bertukar cerita, sehingga mempererat ikatan sosial antara penonton dari dua negara.
Melalui diskusi dan tanya jawab setelah film, festival memberikan kesempatan bagi penonton untuk terlibat langsung dan bertanya. Hal ini menciptakan atmosfer interaktif yang membuat pengalaman menonton film menjadi lebih kaya dan mendalam.
Dengan bertambahnya peminat film dari kalangan muda, festival menjadi platform strategis untuk mendidik dan menginspirasi generasi berikutnya. Ini menunjukkan bahwa film bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga alat yang sangat efektif dalam menyebarkan pengetahuan budaya.
Kemudahan Akses dan Penjualan Tiket untuk Penonton
Penjualan tiket untuk KIFF 2025 akan dimulai pada tanggal 30 Oktober 2025, dan bisa diakses melalui aplikasi CGV atau langsung di bioskop. Penonton hanya perlu mencari film yang berlabel KIFF 2025 di aplikasi untuk melakukan pemesanan.
Harga tiket yang terjangkau juga merupakan upaya untuk menjangkau lebih banyak penonton, termasuk mereka yang mungkin belum pernah menonton film-film Korea. Dengan hanya Rp15 ribu, festival ini menawarkan pengalaman menonton yang menyenangkan bagi siapa saja.
Bukan hanya tentang menonton film, tetapi festival ini juga menghadirkan pengalaman komunitas. Menyaksikan film bersama orang lain di bioskop menambah pengalaman sosial yang membuat setiap tayangan lebih berkesan.
CGV Indonesia sebagai penyelenggara juga berkomitmen untuk terus memberikan ruang bagi kreativitas lokal. Manda Putri, Head of Marketing CGV, menyatakan bahwa KIFF bukan sekadar event komersial, tetapi kontribusi nyata bagi perkembangan industri film di Indonesia.
Kehadiran KIFF sudah melawan tren yang menunjukkan pengaruh kuat dari media luar negeri. Dengan menampilkan film berkualitas dari dua negara, festival ini membantu memperkuat industri kreatif lokal sekaligus memperkenalkan budaya kepada audiens yang lebih luas.










