Astra Honda Motor meyakini bahwa model motor bebek atau underbone masih memiliki tempat di pasar sepeda motor di Indonesia. Meskipun kontribusi segmen ini berkurang, perusahaan tetap optimis untuk mempertahankan keberadaannya dalam industri yang kompetitif ini.
Octavianus Dwi Putro, Direktur Marketing dari Astra Honda Motor, menekankan komitmennya untuk menjawab permintaan pasar. Dalam ajang Indonesia Motorcycle Show yang berlangsung baru-baru ini, ia mengungkapkan bahwa mereka akan terus mengelola segmen motor bebek meski ekspansinya terbatas.
Pasar motor bebek mengalami penurunan dari tahun ke tahun, sebuah fenomena yang lebih dipicu oleh pergeseran preferensi konsumen menuju motor skuter. Hal ini menunjukkan bahwa industri motor harus terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen di tanah air.
Perubahan Permintaan di Sektor Motor di Indonesia
Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup, masyarakat semakin banyak yang beralih ke sepeda motor skuter. Hal ini tentu memberikan dampak signifikan terhadap permintaan motor bebek di pasar. Banyak konsumen memilih skuter karena dianggap lebih praktis dan mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, tren elektrifikasi yang semakin berkembang di Indonesia juga memberikan tantangan baru untuk pasar sepeda motor konvensional. Masyarakat mulai beranjak dari motor berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, yang dianggap lebih ramah lingkungan dan ekonomis.
AHM tetap optimistis dengan meluncurkan berbagai pilihan motor bebek dari segmen entry level hingga premium, yang mencakup model-model seperti Revo, Supra X, dan Supra GTR. Meskipun penjualannya menyusut, AHM percaya bahwa motor bebek memiliki pengguna setia yang akan tetap ada di pasar.
Statistik Pasar Motor di Indonesia
Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa selama periode Januari hingga Agustus 2025, penjualan motor domestik mencapai lebih dari 4,2 juta unit. Dari jumlah tersebut, motor bebek menyumbangkan lebih dari 213 ribu unit, yang menunjukkan bahwa meskipun kontribusi menurun, segmen ini masih memiliki pangsa pasar.
Octavianus Dwi Putro juga menjelaskan bahwa meskipun kontribusi motor bebek secara nasional hanya 5 persen, angkanya bisa berbeda berdasarkan daerah. Misalnya, permintaan motor bebek di luar Jawa masih cukup tinggi, menunjukkan bahwa segmen ini tetap berfungsi di wilayah tertentu.
Pada IMOS tahun ini, AHM menampilkan modifikasi Supra GTR untuk menarik perhatian pengunjung. Ini adalah salah satu upaya mereka untuk terus menggaet konsumen di segmen yang dianggap mulai terpinggirkan ini.
Strategi untuk Meningkatkan Penjualan Motor Bebek
Untuk menghadapi tantangan pasar yang kian kompetitif, AHM menjalin berbagai strategi pemasaran. Hal ini termasuk meningkatkan kesadaran dan memberikan promosi menarik bagi konsumen. Dalam upaya ini, mereka terus beradaptasi dengan tren dan tetap responsif terhadap kebutuhan konsumen.
Selain pemasaran, inovasi produk juga menjadi salah satu fokus utama perusahaan. Dengan mengembangkan model yang lebih menarik dan memberikan nilai lebih kepada konsumen, AHM berharap dapat meningkatkan daya tarik segmen motor bebek.
AHM juga berupaya untuk terus menambah jaringan dan layanan purna jual, sehingga konsumen merasa lebih nyaman dalam menggunakan produk-produk mereka. Kualitas layanan ini menjadi penting, terutama ketika bersaing dengan produsen lain yang juga menawarkan motor skuter listrik.
Kesimpulan Mengenai Masa Depan Motor Bebek di Indonesia
Akhir kata, meskipun pasar motor bebek mengalami penurunan signifikan, masih ada harapan untuk segmen ini. AHM menunjukkan keyakinan dengan terus mengembangkan produk dan menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Upaya untuk mempertahankan loyalitas pengguna setia menjadi kunci dalam menghadapi tantangan di masa mendatang.
Bersama dengan pertumbuhan tren elektrifikasi, industri sepeda motor di Indonesia akan terus berevolusi. Penting bagi semua pemangku kepentingan untuk terus beradaptasi dengan perubahan ini agar dapat mempertahankan eksistensinya di pasar yang kompetitif.
Dengan demikian, kita akan melihat perkembangan lebih lanjut dari segmen motor bebek di Indonesia, baik dalam hal inovasi produk maupun strategi pemasaran yang dilakukan oleh para pelaku industri. Tinggal menunggu bagaimana konsumen bereaksi terhadap perubahan ini di masa depan.











