Bekerja di usia produktif seharusnya menjadi fase yang penuh semangat dan energi. Namun, realitasnya seringkali berbeda, terutama bagi pekerja kantoran yang berusia di atas 30 tahun, yang ternyata menghadapi risiko serius, seperti stroke ringan atau transient ischaemic attack (TIA).
Meski sering diasosiasikan dengan orang lanjut usia, stroke kini juga mengancam kalangan yang lebih muda. Dokter spesialis okupasi Fani Syafani menjelaskan bahwa banyak pasien stroke ringan yang datang dari kelompok usia 35 tahun ke atas.
“Stroke tidak hanya monopoli orang tua. Gaya hidup pekerja muda kini menjadi faktor yang berkontribusi pada risiko ini,” ungkap Fani di sebuah acara di Jakarta.
Ancaman Stroke pada Kalangan Pekerja Muda dan Penyebabnya
Menurut Fani, kondisi ini dipicu oleh gaya hidup yang tidak seimbang. Kebiasaan tidur yang terganggu, sering melewatkan makan, serta kurangnya aktivitas fisik menjadi penyebab utama meningkatnya risiko stroke ringan di kalangan pekerja muda.
Sayangnya, pola hidup yang baik sering kali terabaikan. Banyak yang tidak menyadari bahwa keseimbangan istirahat, pola makan yang teratur, dan olahraga adalah hal penting yang berpengaruh langsung terhadap kesehatan.
Tekanan pekerjaan yang tinggi dan jam kerja yang panjang semakin membuat mereka mengesampingkan kesehatan. Akibatnya, pola makan buruk dengan sering memilih makanan cepat saji menyebabkan tubuh kehilangan keseimbangan yang esensial.
Gejala Awal Stroke yang Perlu Diwaspadai
Sering kali, gejala awal stroke ringan muncul secara halus dan mudah diabaikan. Tanda-tanda seperti kebas atau kesemutan di salah satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, hingga gerakan yang melambat merupakan indikasi yang perlu diwaspadai.
Fani mengingatkan, jika merasakan gejala seperti itu, segera konsultasikan kepada tenaga medis. Penanganan cepat bisa mencegah kondisi semakin memburuk menjadi stroke berat yang lebih berbahaya.
Kebiasaan menunda pemeriksaan kesehatan sering kali berujung pada konsekuensi yang serius. Jika tidak ditangani, stroke ringan bisa menjadi masalah kesehatan yang jauh lebih kompleks dan rumit.
Pentingnya Menjaga Kesehatan bagi Pekerja Muda
Menjaga kesehatan bukanlah sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan. Pekerja muda harus memahami bahwa investasi dalam kesehatan berupa istirahat yang cukup, pola makan bergizi, dan aktivitas fisik sangat penting.
Pola hidup sehat tidak hanya berdampak positif dalam jangka pendek, tetapi juga menjaga kualitas hidup dalam jangka panjang. Dengan menerapkan rutinitas yang seimbang, mereka dapat mengurangi risiko penyakit serius di masa depan.
Fani menekankan pentingnya tindakan preventif. Penanganan yang cepat terhadap gejala awal bisa membuat perbedaan signifikan dalam pemulihan dan kualitas hidup.











