Sebuah pesawat yang diterbangkan oleh Lufthansa mengalami situasi mengkhawatirkan saat terbang dari Chicago menuju Frankfurt. Insiden ini terjadi ketika salah satu penumpangnya, Praneeth Kumar Usiripalli, mengacau dan memicu ketakutan di dalam kabin pesawat.
Pengacauan dimulai setelah pelayanan makan malam, ketika Usiripalli tiba-tiba bangkit dari kursinya. Ia kemudian melukai dua remaja dengan menggunakan garpu logam, yang menyebabkan suasana menjadi panik di dalam pesawat.
Ketika kejadiannya berlangsung, seorang remaja berusia 17 tahun yang sedang tidur terbangun dan langsung terkejut melihat Usiripalli berdiri di sampingnya. Tak lama setelah itu, remaja tersebut merasakan sakit di bahu akibat tusukan garpu tersebut.
Reaksi Penumpang dan Awak Pesawat Selama Insiden
Dalam kekacauan yang terjadi, kronologi peristiwa terus memanas. Usiripalli meneruskan aksinya dengan menyerang penumpang lainnya yang juga berusia 17 tahun, menikamnya di bagian belakang kepala. Situasi ini membuat penumpang lainnya takut dan berusaha mencari tempat yang aman.
Awak pesawat yang terlatih berusaha meredakan kekacauan dengan berbagai cara. Namun, usaha itu bukanlah hal yang mudah mengingat kondisi yang sangat menegangkan dan secepat kilat terjadi di dalam kabin.
Usiripalli kemudian memperlihatkan sikap agresif lainnya dengan menggerakkan jarinya seperti pistol dan memasukkannya ke dalam mulut petugas. Ini adalah momen yang membuat semua orang di pesawat merasa semakin terancam.
Pemindahan Pesawat ke Bandara Internasional
Karena situasi yang semakin mengkhawatirkan, pilot mengambil keputusan untuk mengalihkan penerbangan ke Bandara Internasional Logan di Boston. Keputusan ini diambil demi keselamatan semua penumpang yang berada di pesawat tersebut.
Setelah mendarat, Usiripalli langsung digiring dan ditangkap oleh otoritas yang menunggu di bandara. Dalam penangkapan ini, pihak berwenang cukup cepat dan tangkas dalam menangani situasi untuk menghindari kemungkinan cedera lebih lanjut.
Penyelidikan awal mengungkapkan bahwa Usiripalli adalah seorang pria berusia 28 tahun yang merupakan warga negara India. Ia diketahui pernah berada di Amerika Serikat dengan visa pelajar, tetapi kini tidak memiliki status hukum yang jelas.
Konsekuensi Hukum bagi Pelaku dan Korban
Berdasarkan penyelidikan, diketahui bahwa satu di antara remaja yang ditikam tidak mengalami luka serius, tetapi remaja lainnya mengalami robekan di kepala akibat serangan tersebut. Kejadian ini menimbulkan duka dan keprihatinan di kalangan penumpang lainnya.
Usiripalli kini dihadapkan dengan tuduhan penyerangan dengan menggunakan senjata berbahaya dengan maksud untuk melukai korban saat berada di dalam pesawat. Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi hukuman penjara hingga sepuluh tahun dan denda yang cukup besar mencapai dua ratus lima puluh ribu dolar.
Kondisi ini tidak hanya mengguncang korban, tetapi juga seluruh penumpang yang mengalami ketakutan selama penerbangan tersebut. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan keamanan penerbangan bagi semua pihak yang terlibat.











