Paris Saint-Germain (PSG) berhasil merebut gelar Piala Super UEFA setelah mengalahkan Tottenham Hotspur melalui adu penalti dengan skor 4-3, setelah sebelumnya bermain imbang 2-2 dalam waktu normal. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Friuli ini menunjukkan pertempuran sengit antara dua tim raksasa, di mana taktik dan determinasi keduanya sangat terlihat sepanjang laga.
Sejak awal pertandingan, Tottenham menunjukkan dominasi dengan mengendalikan permainan. Mereka tidak memberikan banyak ruang bagi PSG untuk bergerak, membuat tim asal Prancis ini menghadapi kesulitan dalam membangun serangan.
Peluang pertama untuk mencetak gol datang dari Khvicha Kvaratskhelia pada menit kedelapan. Namun, tembakan kaki kanan yang dilakukannya masih melebar di sisi kiri gawang Tottenham karena posisinya yang kurang ideal saat melepaskan tembakan.
Dominasi Awal Tottenham dan Kesempatan yang Terlewatkan
Di awal pertandingan, Tottenham menggebrak dengan permainan cepat dan agresif. Richarlison hampir mencetak gol pada menit ke-23, memanfaatkan kesalahan Ousmane Dembele dalam mengontrol bola. Kesempatan itu hampir terwujud jika bukan karena penyelamatan gemilang dari kiper PSG, Lucas Chevalier.
Dembele juga memiliki peluang emas di menit ke-35, berada di posisi yang sangat baik di dalam kotak penalti lawan. Sayangnya, tembakan kaki kirinya tidak tepat sasaran, dan tim lawan dengan sigap menghalau ancaman tersebut.
Tottenham membuka keunggulan pada menit ke-39 berkat gol dari Micky van de Ven. Gol tersebut terjadi setelah skema tendangan bebas yang tidak bisa diantisipasi dengan baik oleh lini pertahanan PSG, saat bola mengenai pemain lawan sebelum akhirnya disundul masuk oleh Van de Ven.
PSG Berjuang Membalas dan Mencetak Gol Penyeimbang
Walaupun tertinggal, PSG terus berusaha menyerang. Mereka mengalami kesulitan untuk menembus solidnya pertahanan Tottenham, membuat upaya mereka untuk mencetak gol terlihat frustrasi. Namun, beberapa peluang tetap tercipta, termasuk gol yang dibatalkan untuk Barcola yang dianggap offside.
Saat memasuki menit ke-66, PSG mencoba strategi baru dengan melepaskan tembakan dari jarak jauh. Namun, kendati upaya Vitinha pada menit ke-80 tidak menghasilkan gol, tim terus berjuang untuk menemukan celah di pertahanan lawan.
Puncaknya, PSG akhirnya berhasil mencetak gol pada menit ke-85 melalui Lee Kang In. Tendangan kaki kirinya dari luar kotak penalti meluncur ke pojok kiri bawah gawang, membuat kedudukan menjadi 1-1 dan membangkitkan semangat tim serta para pendukung.
Akhir Dramatis dan Adu Penalti Menentukan Juara
Pertandingan semakin dramatis ketika Goncalo Ramos menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada menit ke-90+4. Dengan sundulan yang sempurna dari umpan silang Dembele, PSG berhasil menyamakan kedudukan dan memaksa pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.
Dalam adu penalti, ketegangan terasa semakin meningkat. Tottenham memimpin dengan skor 2-1 setelah Vitinha gagal mengeksekusi penalti pertama. Ramos berhasil mencetak gol, tetapi Van de Ven dihadang oleh Chevalier yang tampil impresif.
PSG kemudian membalikkan keadaan setelah gol ketiga dari Lee Kang In. Kesalahan Mathys Tel, yang gagal mencetak penalti untuk Tottenham, menjadi momen penting yang dimanfaatkan oleh PSG.
Pada akhirnya, Nuno Mendes menutup pertandingan dengan tendangan yang tidak dapat dihentikan oleh kiper Tottenham, Vicario. PSG memenangkan adu penalti dengan skor 4-3 dan merayakan keberhasilan mereka meraih Piala Super UEFA dengan penuh sukacita.
Susunan Pemain PSG vs Tottenham:
PSG: Chevalier; Hakimi, Marquinhos, Pacho, Nuno Mendes; Zaire-Emery, Vitinha, Doue; Barcola, Dembele, Kvaratskhelia.
Tottenham: Vicario; Pedro Porro, Romero, Danso, Van de Ven, Spence; Bentancur, Palhinha; Kudus, Sarr; Richarlison.