Penjualan mobil di Indonesia pada bulan September 2025 menunjukkan tren penurunan yang signifikan, meskipun sebelumnya sempat mencatatkan kenaikan yang cukup baik di bulan Agustus. Hal ini menjadi perhatian para stakeholders di industri otomotif, mengingat penjualan pada bulan Agustus mencapai angka tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara retail mencatat penurunan sebesar 4,2 persen, dari 66.518 unit pada Agustus menjadi 63.723 unit pada September. Situasi ini mengindikasikan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan beli masyarakat dan penurunan daya beli.
Dalam rincian lebih lanjut, penjualan mobil untuk bulan Agustus mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli, yang mencapai 62.922 unit. Angka ini mencerminkan adanya harapan dalam pasar, sebelum akhirnya kembali merosot di bulan berikutnya.
Analisis Data Penjualan Mobil Di Indonesia untuk September 2025
Data dari Gaikindo juga menunjukkan bahwa wholesales, yakni distribusi dari pabrik ke dealer, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,5 persen. Meskipun hal ini positif, angka dari September yang mencapai 62.071 unit masih jauh dari harapan semua pihak yang terlibat dalam industri otomotif.
Panjuan pasar mobil di Indonesia menunjukkan penurunan yang lebih dalam jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada September 2025, penurunan mencapai 12,2 persen jika dibandingkan dengan angka penjualan di bulan yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai 72.601 unit.
Disisi lain, wholesales juga mengalami penurunan signifikan sebesar 15,1 persen jika dibandingkan dengan September 2024. Rekor ini menunjukkan bahwa pasar otomotif sedang mengalami tantangan berat yang memerlukan perhatian ekstra dari semua pelaku industri.
Tantangan dan Peluang Bisnis di Sektor Otomotif
Dari akumulasi penjualan selama periode Januari hingga September 2025, terlihat penurunan sebesar 10,9 persen, dengan total penjualan sebanyak 585.917 unit. Hal ini menunjukkan bahwa situasi pasar tidak hanya berfluktuasi dalam jangka pendek, tetapi juga menunjukkan adanya tren negatif sepanjang tahun ini.
Wholesales untuk periode yang sama juga terpantau menurun sebesar 11,3 persen, dengan total 561.819 unit. Penurunan ini tentu menjadi perhatian serius bagi para produsen yang bergabung dalam Gaikindo, karena dampaknya terhadap bisnis mereka sangatlah besar.
Ketua I Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto, mengisyaratkan bahwa target penjualan mobil pada tahun 2025 mungkin akan direvisi. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan beberapa faktor seperti dampak dari pelemahan daya beli masyarakat dan tekanan ekonomi yang berlangsung selama tahun ini.
Pandangan Para Pelaku Industri Tentang Target Penjualan
Dalam beberapa pernyataannya, Jongkie menegaskan bahwa tantangan yang dihadapi di akhir tahun ini cukup berat bagi para produsen. Mereka harus beradaptasi dengan situasi pasar yang tidak menentu dan melihat kemungkinan revisi target yang lebih realistis. Menurutnya, jika penjualan dapat mencapai antara 750 ribu hingga 800 ribu unit, hal tersebut masih dianggap realistis untuk dicapai.
Para pelaku industri otomotif, termasuk APM dan dealer, memiliki harapan tinggi agar penjualan dapat meningkat dalam beberapa bulan terakhir tahun ini. Hal ini menciptakan semangat untuk saling mendukung dalam menciptakan kondisi pasar yang lebih baik.
Jongkie menekankan bahwa semua pihak harus fokus dan bekerja keras agar dapat meraih hasil yang lebih optimal. Harapan ini tidak hanya datang dari Gaikindo, tetapi juga dari seluruh ekosistem industri otomotif yang berlaku di Indonesia.











