Dalam era transformasi ekonomi yang cepat, investasi menjadi salah satu pilar utama dalam mencapai pertumbuhan berkelanjutan. CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) baru-baru ini mengumumkan bahwa Rp750 triliun akan diinvestasikan dalam lima tahun ke depan. Sumber dana ini akan berasal dari dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diperkirakan sekitar Rp150 triliun per tahun.
Rosan Roeslani, dalam acara forum bisnis di Jakarta, menjelaskan bahwa dengan perkiraan tersebut, nilai kumulatif selama lima tahun bisa mencapai Rp750 triliun. Ini adalah langkah signifikan untuk memperkuat perekonomian nasional melalui investasi dalam berbagai sektor.
Dia menekankan bahwa dana tersebut berasal dari sumber internal dan belum termasuk kemungkinan utang yang dapat digunakan untuk memperbesar modal investasi. Hal ini menunjukkan komitmen Danantara untuk berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menggali Potensi Investasi BUMN di Indonesia
Investasi BUMN memiliki peranan krusial dalam menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah BUMN yang mencapai 844 perusahaan, Rosan menyebut bahwa pengelolaan investasi sudah beralih sepenuhnya ke Danantara sejak Maret 2025. Ini menjadi langkah strategis dalam mendukung pengembangan infrastruktur dan berbagai sektor lain.
Seluruh perusahaan yang terdaftar di BUMN kini memiliki visi yang sama untuk berkolaborasi dan mendukung investasi nasional. Rosan percaya bahwa melalui pengelolaan yang efisien, Danantara akan mampu menarik minat investor, baik lokal maupun asing, untuk berinvestasi di berbagai proyek.
Namun, tantangan tetap ada. Sektor swasta juga perlu diajak berkolaborasi dalam menghadirkan investasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam hal ini, Danantara memberi tawaran menarik bagi dunia usaha untuk bersama-sama membangun ekonomi yang lebih kokoh.
Strategi Pengembangan Ekonomi Melalui Investasi
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari investasi yang berkelanjutan. Dalam hal ini, Danantara mengusung konsep investasi berbasis equity, yang memungkinkan seluruh pemangku kepentingan terlibat aktif. Rosan juga mengungkapkan bahwa mencari pinjaman bisa menjadi alternatif untuk memperkuat modal dan meningkatkan kapasitas investasi.
Hal ini tentunya dapat meningkatkan kepercayaan investor yang melihat potensi ROI (return on investment) yang baik. Melihat pergerakan ekonomi yang dinamis, penting untuk mengadopsi strategi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan kebutuhan pasar.
Rosan optimis bahwa investasi yang dilakukan akan mendukung penciptaan lapangan kerja secara luas. Menurutnya, lapangan pekerjaan adalah salah satu indikator keberhasilan investasi dalam jangka panjang.
Perkembangan Hukum dan Kebijakan Investasi di Indonesia
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang BUMN, pengelolaan dan investasi di sektor ini lepas dari Kementerian BUMN. UU ini menjadi landasan hukum yang penting bagi Danantara untuk melaksanakan tugasnya dengan lebih efektif. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala yang menghambat pengembangan investasi sebelumnya.
Rosan menekankan bahwa pengelolaan yang baik dan transparan akan menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di tanah air. Keberadaan Danantara sebagai “bayi baru” dalam sistem pengelolaan BUMN membawa harapan besar untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, Danantara dapat membuka peluang baru bagi investasi yang lebih beragam. Ini akan melibatkan sektor-sektor strategis yang mendukung pembangunan nasional lebih lanjut.











