Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional mengungkapkan bahwa penurunan muka tanah adalah salah satu faktor yang menyebabkan banjir di Bandung. Pemahaman yang tepat tentang masalah ini sangat penting, mengingat banjir di daerah ini menjadi lebih sering terjadi dengan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
Beberapa penasihat dan ahli memperingatkan bahwa penyebab banjir sangat kompleks, melibatkan berbagai faktor lain seperti perubahan tata guna lahan dan curah hujan yang tinggi. Oleh karena itu, pendekatan terpadu diperlukan untuk mengatasi masalah ini dengan lebih efektif.
Situasi di Bandung bukan hanya menjadi perhatian lokal, tetapi juga mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak kota di Indonesia. Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan masyarakat dalam mengidentifikasi solusi yang tepat.
Fenomena Penurunan Muka Tanah dan Dampaknya di Bandung
Penurunan muka tanah atau land subsidence merujuk pada proses di mana tanah mengendap atau turun akibat aktivitas manusia dan geologis. Di Bandung, fenomena ini telah terjadi dengan intensitas yang mengkhawatirkan.
Data menunjukkan bahwa penurunan muka tanah di Bandung dapat mencapai 200 milimeter per tahun, yang nyatanya setara dengan beberapa wilayah di pesisir utara. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya prosedur ini dan dampaknya terhadap struktur tanah serta kehidupan masyarakat.
Banjir di Bandung mengalami peningkatan, terutama selama musim hujan. Kondisi tersebut diperburuk oleh penurunan muka tanah yang tidak merata, yang menciptakan depresi atau area cekungan di permukaan tanah yang mempengaruhi aliran air.
Penyebab Utama Banjir di Wilayah Bandung Yang Harus Diketahui
Di antara berbagai faktor yang menyebabkan banjir, perubahan tata guna lahan menjadi salah satu penyebab utama. Banyak lahan yang sebelumnya berfungsi sebagai area resapan air kini telah beralih fungsi menjadi pemukiman atau area komersial.
Dengan hilangnya rawa-rawa yang berfungsi sebagai penampung air, intensitas banjir di Bandung meningkat. Selain itu, sistem drainase yang tidak memadai juga menambah parah kondisi ketika hujan turun dengan deras.
Faktor lain yang berkontribusi adalah hujan yang semakin tidak dapat diprediksi. Perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan tinggi dalam waktu singkat membuat sirkulasi air menjadi terganggu, sehingga banjir lebih rawan terjadi.
Langkah-langkah Mitigasi untuk Mengatasi Permasalahan Banjir
Tindakan pencegahan dan mitigasi harus segera dilakukan guna mengatasi masalah banjir di Bandung. Salah satu langkah yang perlu diterapkan adalah memperbaiki dan memperluas sistem drainase yang ada.
Pembangunan waduk dan area retensi air juga perlu dipertimbangkan agar air hujan dapat tertampung dengan baik, mengurangi risiko banjir. Upaya untuk menghijaukan kembali area yang sudah dibangun bisa membantu memperbaiki ekosistem alami yang telah rusak.
Selanjutnya, edukasi masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan sekitar sangatlah penting. Kesadaran akan risiko bencana akibat perubahan iklim dan penggunaan lahan yang tidak tepat perlu ditanamkan sejak dini.











