Monday, August 11, 2025
    morindonews.co.id
    No Result
    View All Result
    • Login
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    • Home
    • Berita
    • Bisnis
    • Bola
    • Entertainment
    • Health
    • Lifestyle
    • Otomotif
    • Properti
    • Tekno
    • Travel
    No Result
    View All Result
    Morning News
    No Result
    View All Result
    Home Properti

    Serangan Harimau Mengusik Warga Jakarta, 800 Pemburu Siap Ambil Tindakan

    Setya Setiawan by Setya Setiawan
    July 29, 2025
    in Properti
    0
    Serangan Harimau Mengusik Warga Jakarta, 800 Pemburu Siap Ambil Tindakan
    0
    SHARES
    1
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    Populasi harimau liar di seluruh dunia terus mengalami penurunan yang signifikan, bahkan kini hanya tersisa sekitar 4.000 ekor. Sebagai makhluk yang paling dominan di planet ini, manusia memainkan peran besar dalam penurunan ini melalui berbagai aktivitas seperti perburuan dan perusakan habitat.

    Kondisi ini menimbulkan keprihatinan yang mendalam dan menjadi alasan mengapa setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Harimau Internasional. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya upaya konservasi terhadap satwa langka, terutama harimau.

    READ ALSO

    Rumah BUMN Binaan Bantu Masyarakat Kembangkan UMKM dan Ubah Nasib

    Warga RI di Jepang Terkena Radiasi Nuklir, Dokter Tidak Bisa Membantu

    Di Indonesia, sejarah perburuan harimau sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu, dan meskipun sering dijustifikasi dengan alasan keamanan, praktik ini telah menjadi salah satu penyebab utama penurunan populasi harimau. Salah satu perburuan yang terkenal terjadi di kawasan Jakarta, dulunya dikenal sebagai Batavia, yang menjadi saksi bisu dari banyaknya serangan harimau.

    Sejarah Perburuan Harimau di Jakarta dan Dampaknya

    Ratusan tahun silam, Jakarta masih merupakan hutan lebat yang dihuni oleh berbagai satwa liar, termasuk harimau Jawa. Pada masa itu, sebagian besar penduduk tidak hanya berjuang melawan tekanan kolonialisme, tetapi juga menghadapi ancaman langsung dari harimau yang berkeliaran bebas di lingkungan sekitar.

    Sejarawan Peter Boomgaard mencatat bahwa antara tahun 1633 hingga 1687, sekitar 30 laporan mengenai serangan harimau terhadap manusia tercatat. Kebanyakan serangan tersebut terjadi di daerah kebun tebu, tempat yang disukai harimau karena padat akan makanan.

    Dalam catatannya, Boomgaard menceritakan tentang seorang warga China yang diserang harimau saat berburu di siang hari. Banyak serangan yang membuat korban tidak hanya mengalami cedera tetapi juga kehilangan nyawa, menimbulkan ketakutan di kalangan penduduk.

    Di tahun 1659, tercatat bahwa 14 orang menjadi korban serangan harimau di Ancol dalam kurun waktu yang sangat singkat. Serangan ini berkisar dari serangan mendekati jalan hingga penculikan oleh harimau ke hutan.

    Tak hanya penduduk lokal, harimau juga mengincar orang-orang Eropa. Korban Eropa pertama yang tercatat adalah Louis van Brussel yang tewas diterkam harimau pada tahun 1668. Catatan-catatan ini mencerminkan betapa seriusnya ancaman yang ditimbulkan oleh harimau bagi kehidupan masyarakat kala itu.

    Tindakan Pemerintah Kolonial untuk Mengatasi Masalah Ini

    Karena semakin banyaknya serangan harimau, pemerintah kolonial pun mengambil tindakan untuk melindungi penduduk. Menurut sejarawan Hendrik E. Niemeijer, pada tahun 1644, VOC mengerahkan sekitar 800 orang untuk memburu harimau yang dianggap mengancam ketenteraman masyarakat.

    Selama perburuan tersebut, bangkai harimau yang terbunuh dipamerkan sebagai simbol keberhasilan pemerintah dalam melindungi penduduk. Masyarakat sipil juga diundang untuk berpartisipasi dalam perburuan dengan imbalan uang tunai.

    Hadiah yang ditawarkan bervariasi tergantung pada tingkat keganasan dan ukuran harimau, sehingga insentif ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif melakukan perburuan secara mandiri. Hal ini berujung pada penurunan jumlah harimau secara drastis.

    Catatan Boomgaard mencatat bahwa setiap tahun lebih dari 50 harimau terbunuh hanya di sekitar Batavia. Maka tidak mengherankan jika akhirnya populasi harimau semakin terdesak dan mulai bermigrasi ke wilayah lain seperti Banten dan Bogor.

    Meskipun begitu, perburuan harimau tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga meluas ke berbagai wilayah Jawa dengan alasan yang sama, yakni keamanan. Praktik ini merugikan ekosistem dan populasi harimau secara keseluruhan.

    Konflik Antara Manusia dan Harimau dalam Konteks Sosial dan Ekonomi

    Dalam riset oleh antropolog R. Wessing, perubahan ekonomi di Jawa menjadi salah satu faktor utama penyebab tingginya angka perburuan. Tak dapat dipungkiri bahwa pembukaan hutan untuk kepentingan perkebunan dan ekonomi kolonial menciptakan konflik antara harimau dan manusia.

    Akibatnya, harimau mulai menyerang ternak dan manusia, yang menyebabkan rata-rata korban jiwa mencapai 2.500 orang setiap tahunnya. Dalam upaya melindungi diri, masyarakat pun memburu harimau, menciptakan lingkaran kekerasan yang sulit diputus.

    Perburuan yang masif ini berimplikasi serius bagi populasi harimau, terutama harimau Jawa, yang telah mengalami penurunan dramatis. Pada tahun 1940, diperkirakan hanya tersisa sekitar 200-300 ekor saja.

    Jumlah tersebut terus menyusut dan pada 1980-an, harimau Jawa dinyatakan punah. Hal ini merupakan sebuah pelajaran berharga tentang bagaimana tingginya interaksi manusia dengan lingkungan dapat menyebabkan dampak yang tak terduga.

    Penting untuk menyadari bahwa langkah-langkah konservasi kini harus lebih diperkuat untuk mencegah kejadian serupa terjadi pada spesies lain yang terancam punah. Kesadaran akan pentingnya konservasi perlu ditanamkan sejak dini untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

    Tags: AmbilHarimauJakartaMengusikPemburuSeranganSiapTindakanWarga

    Related Posts

    Rumah BUMN Binaan Bantu Masyarakat Kembangkan UMKM dan Ubah Nasib
    Properti

    Rumah BUMN Binaan Bantu Masyarakat Kembangkan UMKM dan Ubah Nasib

    August 11, 2025
    Warga RI di Jepang Terkena Radiasi Nuklir, Dokter Tidak Bisa Membantu
    Properti

    Warga RI di Jepang Terkena Radiasi Nuklir, Dokter Tidak Bisa Membantu

    August 10, 2025
    Tentara AS Menyamar dan Menyerang Aceh, 500 Orang Tewas
    Properti

    Tentara AS Menyamar dan Menyerang Aceh, 500 Orang Tewas

    August 10, 2025
    Sukses AgenBRILink Mempermudah Akses Keuangan untuk Petani
    Properti

    Sukses AgenBRILink Mempermudah Akses Keuangan untuk Petani

    August 9, 2025
    7 Ton Emas Indonesia Dijual ke Pusat Judi Dunia, Pemerintah Raup Triliunan
    Properti

    7 Ton Emas Indonesia Dijual ke Pusat Judi Dunia, Pemerintah Raup Triliunan

    August 9, 2025
    Evelyn Ungkap Cara Raih Cuan dari Medsos di Festival Keuangan LPS
    Properti

    Evelyn Ungkap Cara Raih Cuan dari Medsos di Festival Keuangan LPS

    August 8, 2025
    Next Post
    7 Kebiasaan Kecil untuk Menciptakan Hidup yang Tenang dan Bahagia

    7 Kebiasaan Kecil untuk Menciptakan Hidup yang Tenang dan Bahagia

    Berita Terkini

    Marquez Mirip Pemain FIFA dengan Skor 99

    Marquez Mirip Pemain FIFA dengan Skor 99

    July 31, 2025
    Sambut HUT RI dengan Simfoni Untuk Bangsa Rayakan 80 Tahun Musik Indonesia

    Sambut HUT RI dengan Simfoni Untuk Bangsa Rayakan 80 Tahun Musik Indonesia

    August 4, 2025
    Adukan BPS ke PBB, CELIOS Minta Audit Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen

    Adukan BPS ke PBB, CELIOS Minta Audit Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen

    August 9, 2025
    Pertamina Menjadi Pemenang Best Booth Interactive Experience di GIIAS 2025

    Pertamina Menjadi Pemenang Best Booth Interactive Experience di GIIAS 2025

    August 3, 2025

    Berita Terkini

    • Khofifah Sebut SE Sound Horeg Komprehensif: Diatur Bukan Dilarang
    • Rumah BUMN Binaan Bantu Masyarakat Kembangkan UMKM dan Ubah Nasib
    • Fenomena Alam Bulan Sturgeon di Langit Eropa
    • Manfaat Melon untuk Kesehatan Ginjal dan Mengeluarkan Racun Melalui Urine
    • Daftar Daerah Pemutihan Pajak Kendaraan Hingga Agustus 2025

    Network

    Beritariau
    BitcoinNews
    simplenews
    rs-medikabsd
    upload
    ibnusutowohospital
    ademsari
    dermaluz
    jiexpo
    donghan
    icconsultant
    metroindo
    bentogroup
    gatranews
    kacapatri
    gemilangsukses
    siomom
    situskita
    masyumi
    dapurdia
    baginasipagi
    bacaajadulu
    sukagaming
    sobatsandi
    ragaminspirasi
    salamdokter
    buser
    morindonews
    wordpres
    sigarmas
    infotekno
    metroproperti
    siarandigital
    corinedefarme
    rhinocorp
    cloudmedia
    amornews
    newsbreak
    csms
    newszonamerah
    dutacendana
    mediahub
    ihsg
    diksinews
    publikita
    hostija
    suarakita
    warga
    pyramedia
    eratv
    analisanews
    ayonet
    getkurs
    senjupremium
    ppob-btn
    sekoja
    kasmaranjokowi
    sigmanews
    suarapetirnews
    getjobs
    beritakarya
    sekolahpenerbangan

    morindonews.co.id

    Jl. Tanjung Duren Dalam No.18, Grogol Petamburan, Jakarta Barat (11470)
    +62812 6888 0169
    [email protected]

    Follow us

    Categories

    Recent Posts

    • Khofifah Sebut SE Sound Horeg Komprehensif: Diatur Bukan Dilarang
    • Rumah BUMN Binaan Bantu Masyarakat Kembangkan UMKM dan Ubah Nasib
    • Fenomena Alam Bulan Sturgeon di Langit Eropa
    • Manfaat Melon untuk Kesehatan Ginjal dan Mengeluarkan Racun Melalui Urine

      Copyright © 2025 morindonews.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang morindonews.co.id.

      No Result
      View All Result

        Copyright © 2025 morindonews.co.id - Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang morindonews.co.id.

        Welcome Back!

        Login to your account below

        Forgotten Password?

        Retrieve your password

        Please enter your username or email address to reset your password.

        Log In