PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI telah mencapai langkah signifikan dalam mendukung perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Hingga akhir Triwulan II 2025, terdapat 574 ribu nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah berhasil meningkatkan skala usaha mereka, menunjukkan kemajuan yang sangat menjanjikan untuk sektor ini.
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, BRI telah mencatat tambahan hampir 300 ribu pelaku usaha yang berhasil naik kelas, sebuah capaian yang memberikan harapan baru bagi perekonomian mikro Indonesia. Ini merupakan langkah besar dalam mendorong UMKM agar lebih kompetitif di pasar global.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menegaskan bahwa pencapaian ini menandakan komitmen BRI untuk berfokus pada pengembangan UMKM. Ia menyatakan bahwa BRI tidak hanya menyalurkan KUR tetapi juga membantu UMKM agar terus berkembang dengan potensi lebih besar.
Inisiatif dan Program Pemberdayaan UMKM di Indonesia
BRI telah meluncurkan berbagai program untuk memberdayakan UMKM, termasuk program Desa BRILiaN, yang telah menjangkau 4.625 desa di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk membangun kapasitas dan keterampilan para pelaku usaha yang berada di daerah pedesaan.
Di samping itu, BRI juga memfasilitasi 41.217 klaster usaha yang memberikan wadah bagi pelaku UMKM untuk saling berbagi dan belajar satu sama lain. Hal ini menunjukkan pendekatan kolaboratif yang dapat memperkuat jaringan dan kolaborasi antar pelaku usaha.
Salah satu inisiatif yang diandalkan adalah Rumah BUMN, di mana BRI telah mengembangkan 54 lokasi pembelajaran untuk pelaku UMKM. Ini merupakan langkah strategis untuk memastikan mereka mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk bersaing di pasar.
Digitalisasi dan Inovasi untuk Meningkatkan Daya Saing
BRI juga memperluas digitalisasi usaha dengan platform LinkUMKM yang telah digunakan oleh lebih dari 12,9 juta pengguna. Platform ini hadir untuk memudahkan pelaku UMKM dalam mengakses berbagai layanan dan informasi penting yang menunjang usaha mereka.
Di samping itu, terdapat platform PARI yang mendukung lebih dari 113 ribu pengguna dalam meningkatkan daya saing usaha mereka. Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi BRI untuk memodernisasi UMKM agar lebih adaptif terhadap perubahan pasar.
“Semua inisiatif ini ditujukan untuk memberikan pelatihan dan kesempatan agar UMKM bisa berdaya saing tinggi,” jelas Hery. Menurutnya, investasi dalam pendidikan dan pelatihan sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang pelaku usaha mikro.
Pencapaian Penyaluran KUR dan Sektor Terkait
Hingga akhir Juli 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp99,31 triliun, yang setara dengan 56,75% dari total alokasi untuk tahun ini sebesar Rp175 triliun. Penyaluran ini menunjukkan komitmen nyata BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sektor yang paling banyak mendapatkan penyaluran KUR adalah sektor produksi, termasuk pertanian, perikanan, perdagangan, industri, dan jasa lainnya. Sektor-sektor ini membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi dan mendapatkan dukungan finansial untuk mengembangkan skala usaha mereka.
Pertanian, khususnya, menjadi kontributor signifikan dengan pembiayaan mencapai Rp44,11 triliun atau sekitar 44,42% dari total penyaluran. Ini sejalan dengan tujuan BRI untuk memperkuat sektor riil dan mendukung ketahanan pangan nasional, yang sangat penting untuk ekonomi Indonesia.