Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini meluncurkan program menarik bernama Challenge Downgrade Ukuran Bajumu 3.0, yang bertujuan untuk mengatasi masalah perut buncit. Tantangan ini diharapkan dapat menarik minat masyarakat dan mengajak mereka untuk lebih aktif berpartisipasi dalam menjaga kesehatan.
Perlombaan ini dibuka untuk umum dan ditujukan bagi siapa saja yang berdomisili atau bekerja di Jakarta, termasuk Aparatur Sipil Negara, mahasiswa, serta masyarakat umum. Melalui inisiatif ini, pemerintah ingin mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan dan gaya hidup yang lebih baik.
Pendaftaran program berlangsung dari 29 September hingga 3 Oktober 2025, dan tantangan dijadwalkan mulai pada 6 Oktober hingga 16 November 2025. Selama periode ini, peserta akan diharapkan untuk memenuhi berbagai tantangan menarik yang telah disusun.
Detail Tantangan yang Menarik untuk Diikuti
Tantangan pertama yang harus dilakukan peserta adalah mencapai minimal 7.500 langkah setiap hari. Untuk memudahkan penghitungan, peserta dapat memanfaatkan aplikasi penghitung langkah yang tersedia di smartphone mereka.
Pada tantangan kedua, peserta akan diberikan pedoman mengenai pola makan yang sehat. Mereka diingatkan bahwa tidak perlu mengeluarkan biaya mahal, yang terpenting adalah mengikuti prinsip isi piringku untuk menu harian.
Pedoman tersebut terdiri dari pembagian porsi yang seimbang: satu per tiga porsi lauk dari setengah piring, satu per tiga porsi buah, dua per tiga porsi sayur, dan dua per tiga porsi makanan pokok. Ini adalah langkah penting untuk memastikan asupan nutrisi yang baik.
Sementara tantangan ketiga adalah melakukan aktivitas fisik selama minimal 30 menit setiap hari atau total 150 menit dalam seminggu. Aktivitas ini dapat bervariasi, mulai dari berolahraga di gym hingga bersepeda atau berjalan kaki.
Ketentuan dan Syarat Peserta dalam Tantangan Ini
Untuk dapat mengikuti tantangan, beberapa syarat khusus telah ditetapkan. Pertama, semua kegiatan harus dilaksanakan dalam waktu enam minggu secara berturut-turut. Sementara itu, setiap peserta wajib melakukan dokumentasi setiap hari.
Pemeriksaan kesehatan juga menjadi syarat yang tak kalah penting, di mana peserta harus memeriksakan kesehatan mereka di puskesmas setiap awal minggu. Bukti pemeriksaan ini harus diunggah sebagai syarat validitas kegiatan.
Peserta juga akan dinyatakan gagal jika tidak mengikuti pemeriksaan kesehatan selama dua minggu berturut-turut. Bagi mereka yang tidak mampu mengunggah dokumentasi kegiatan, mereka akan tereliminasi dari tantangan.
Pemprov telah menetapkan ketentuan jelas terkait dokumentasi, termasuk satu foto untuk setiap tantangan. Foto-foto ini harus disertai penanda waktu dan lokasi, tanpa menggunakan metode manipulasi atau AI.
Dokumentasi dan Pengumpulan Bukti Kegiatan yang Efektif
Setiap peserta dituntut untuk mengunggah kolase foto kegiatan mereka di akhir setiap minggu. Kolase ini terdiri dari tiga foto yang diambil setiap hari, dengan total tujuh foto yang menunjukkan partisipasi dalam tantangan.
Dokumentasi yang baik dan rapi dapat memperlihatkan komitmen peserta terhadap tantangan ini. Setiap foto yang diambil harus menunjukkan bukti nyata dari aktivitas yang dilakukan, serta mengikuti pedoman yang telah ditetapkan.
Dengan pendekatan yang terstruktur, PEMPROV DKI berharap dapat membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan, terutama terkait dengan masalah perut buncit yang kerap menjadi keluhan masyarakat modern.
Sebagai penutup, inisiatif ini diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi peserta. Dengan berkumpulnya masyarakat dalam satu tantangan, diharapkan kesadaran akan pentingnya kesehatan akan semakin meningkat dan diperhatikan oleh semua kalangan. Program ini terbuka bagi semua yang ingin berpartisipasi dalam memperbaiki kualitas hidup mereka.











