Episode Grand Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas yang berlangsung pada 2 November kemarin menghadirkan momen yang penuh ketegangan dan haru. Para peserta, yang telah bekerja keras selama kompetisi, kini harus membuktikan keahlian mereka dan menunjukkan siapa yang layak meraih gelar Jagoan UMKM Naik Kelas.
Dalam episode keenam sebagai Grand Final, para finalis dihadapkan pada tantangan yang menantang, di mana mereka harus menghidupkan ide hasil perjalanan mereka dan menampilkan karakter brand secara nyata di sesi Shopee Live. Mereka terdiri dari Annisa (DS Modest), Fuat (Aveka), Yudiana (homLiv), dan Micheal (Maritim Bag Indonesia).
Tantangan di babak final ini merupakan ujian terakbar bagi para finalis, menguji inovasi dan strategi yang telah mereka asah. Tantangan tersebut mengharuskan mereka untuk melakukan presentasi langsung kepada publik, dengan memanfaatkan platform Shopee Live untuk meraih perhatian penonton.
Tantangan yang Menyatukan Kreativitas dan Strategi Bisnis
Dalam babak terakhir ini, para finalis harus melewati beberapa tahapan yang sangat krusial. Mereka tidak hanya dituntut untuk meluncurkan produk baru, tetapi juga untuk mempertunjukkan seluruh pembelajaran yang diperolehnya selama mengikuti kompetisi.
Tantangan tersebut mencakup pemotretan produk untuk menciptakan visual yang menarik, pembuatan video marketing yang kreatif, serta sesi Shopee Live yang penuh interaksi. Semua aspek ini sangat penting dalam mempromosikan produk secara efektif di depan banyak orang.
Awal episode menampilkan setiap finalis menerima treasure box berisi alat bantu yang dapat mendukung penampilan mereka. Annisa, sebagai peraih Golden Star sebelumnya, diberikan kehormatan untuk memilih terlebih dahulu, sementara para finalis lainnya menunggu dengan antusias.
Namun, tidak semua alat bantu yang disiapkan menguntungkan; beberapa di antaranya ternyata menjadi jebakan yang tak terduga. Hal ini menambah ketegangan dalam persaingan dan kemampuan para finalis untuk beradaptasi dengan situasi yang ada.
Di antara juri, Muhammad Sadad, Founder dari Erspo dan Erigo, hadir untuk memberikan penilaian. Ia mengapresiasi semangat yang ditunjukkan oleh para finalis dalam memaparkan ide dan strategi mereka di hadapan publik.
Inovasi yang Mewakili Budaya dan Semangat Lokal
Setiap finalis menampilkan inovasi yang tidak hanya mencerminkan produk, tetapi juga nilai-nilai dan budaya Indonesia. Dari fashion hingga peralatan rumah tangga, setiap kontestan berusaha mengangkat potensi lokal dan merayakan semangat ‘Cinta Indonesia’.
Annisa yang berasal dari DS Modest, misalnya, menghadirkan sajadah “Langgam Bertaut” yang memadukan motif Batang Garing dan Kawung. Produk ini dilengkapi dengan fitur QR code untuk menunjuk arah kiblat yang sangat berguna bagi pengguna, terutama saat bepergian.
Inovasinya mencerminkan kekayaan budaya dan spiritualitas Indonesia, serta berhasil menarik perhatian juri melalui strategi interaksinya yang kuat saat sesi Shopee Live. Pujian demi pujian muncul atas konsistensi branding dan kreatifitas yang ditunjukkan.
Di sisi lain, Fuat dari Aveka memperkenalkan sepatu bermotif batik, yang berakar dari nilai budaya lokal. Pemanfaatan alat bantu dari treasure box menambah keseruan presentasinya dalam sesi live, menjadikan momen berkesan bagi penonton.
Sementara itu, Yudiana dari homLiv menghadirkan sutil kayu “Malika Batik”, yang memadukan elemen keluarga dan pemberdayaan masyarakat. Strategi interaktif saat sesi live memperlihatkan kualitas produk dan menggambarkan kisah di baliknya dengan nuansa hangat dan kekeluargaan.
Pembelajaran dan Dukungan bagi Para Pelaku UMKM
Pada episode ini, Micheal dari Maritim Bag Indonesia mempersembahkan tas hybrid “Garuda Series”, yang mengusung pesan kebangkitan dan prestasi anak bangsa. Ia menerapkan strategi akurat dalam promosi dan interaksi selama sesi live, menarik perhatian banyak penonton.
Kompetisi ini menjadi simbol dukungan terhadap pelaku UMKM di Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi. Pembelajaran yang diperoleh dari perjalanan ini tidak hanya terkait produk, tetapi juga pada pengembangan strategi bisnis yang lebih luas.
Dukungan yang disampaikan oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menegaskan betapa pentingnya kompetisi ini dalam menginspirasi pelaku usaha lainnya. Ia mengingatkan bahwa kemenangan bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan untuk meraih lebih banyak prestasi.
Momen pengumuman pemenang pun menjadi titik puncak yang dinanti-nanti oleh semua peserta dan penonton. Kehadiran sejawat di industri seperti Ruben Onsu menambah kehangatan suasana, sekaligus memberikan motivasi bagi para finalis.
Dengan adanya kompetisi ini, dipercaya dapat mendorong lebih banyak pelaku UMKM untuk berkembang dan memanfaatkan teknologi digital. Peluang dan tantangan yang ada bisa menjadi pendorong bagi inovasi dan adaptasi dalam berbagai konteks.











